SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membilas kelambu penutup makam Pangeran Samudro yang sudah dicuci di Waduk Kedung Ombo (WKO) di kompleks Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (30/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pengelola Objek Wisata Gunung Kemukus kembali menggelar ritual pencucian kelambu makam Pangeran Samudro pada 1 Sura yang bertepatan dengan hari Sabtu (30/7/2022).

Suara gamelan terdengar bertalu-talu. Para prajurit Bregada 40 bersiap di depan halaman Pendapa Makan Pangeran Samudro yang terletak di kompleks objek wisata religi Gunung Kemukus, Sragen. Ada sesuatu yang beda pada ritual tahunan kali ini. yakni kehadiran Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Yuni tampil yang tampil berkebaya dan berhijab mengikuti prosesi itu didampingi Ketua DPRD Sragen, Suparno, yang mengenakan beskap. Ritual pencucian kelambu makam Pangeran Samudro pun dimulai.

Bupati Yuni dan Suparno memasuk makam Pangeran Samudro. Kelambu putih kusam yang menjadi tirai di makam itu pun dilepas. Kelambu itu pun diletakkan pada baki. Sesaat kemudian Yuni dan Suparno dengan membawa baki itu.

Kelambu itu pun kemudian diserahkan kepada Camat Sumberlawang, Indarto, didampingi Camat Miri, R. Rudi Hartanto dan dua tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga: Direkonstruksi Pemkab Sragen, Ini Legenda Gunung Kemukus yang Tepat

Kelambu itu dikirab menuju ke pinggiran Waduk Kedung Ombo (WKO) untuk dicuci. Seorang Putri Sukowati yang juga Duta Wisata Kabupaten Sragen membawa nampan berisi bunga mawar menjadi pimpinan rombongan kirab. Di depannya ada sepasang laki-laki dan perempuan yang berjoget sebagai penunjuk jalan atau cucuk lampah.

Para pejabat eselon II Pemkab Sragen ikut berpakaian beskap dan mengikuti kirab sampai di pelataran dekat pembilasan kelambu. Warga dari berbagai penjuru daerah, seperti dari Bandung, Sumedang, Sukabumi, Serang, dan bahkan Sumatera, berkumpul di sekitar lokasi pembilasan. Mereka ingin menyaksikan prosesi pembilasan yang menjadi rangkaian akhir dari ritual pencucian kelambu makam Pangeran Samudro.

Bupati Pertama Ikut Ritual

Ritual pencucian kelambu menjadi kegiatan rutin tahunan. Biasanya yang membilas cukup Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sragen. Selama dua periode menjabat Bupati Sragen, baru kali ini Yuni ikut bagian dari ritual tersebut. Bahkan bupati-bupati sebelum Yuni belum pernah ada yang ikut ritual pencucian kelambu makam Pangeran Samudro.

“Saya sengaja ikut serta dalam ritual karena ingin meneguhkan ke masyarakat bahwa rebranding New Kemukus itu berhasil,” ujar Yuni saat ditemui wartawan di sela-sela proses ritual, Sabtu siang.

Baca Juga: Ternyata, Gunung Kemukus Lebih Terkenal Daripada Sragen

Yuni ingin menunjukkan Bupati Sragen saja tidak ragu-ragu mengenalkan Gunung Kemukus supaya gaungnya bisa didengar khalayak ramai. “Mudah-mudahan dengan kegiatan budaya ini membawa Gunung Kemukus go international karena New Kemukus bukan lagi wisata negatif, melainkan wisata yang positif,” ujarnya.

Yuni akan berkoordinasi dengan Badan Otoritas Borobudur (BOB) untuk memasukan ritual pencucian kelambu setiap 1 Sura masuk dalam calender event di BOB. Tahun depan acara serupa akan dikemas lebih menarik lagi sehingga bisa mendatangkan pengunjung yang lebih.

Penanggung jawab Objek Wisata Gunung Kemukus, M. Suparno, menyampaikan jumlah pengunjung pada momentum 1 Sura mencapai 2.500-3.000 orang. Mereka sudah berdatangan sejak Jumat (29/7/2022) sore untuk melakukan ritual 1 Sura di New Kemukus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya