SOLOPOS.COM - Kereta Api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) melintas di rel simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Jumlah hunian maupun lahan terdampak proyek pembangunan rel layang atau elevated rail di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, bisa bertambah. Hal itu dikarenakan adanya rencana pembangunan underpass sebagai pendamping kontruksi pendukung perjalanan kereta api tersebut.

Konsultan Manajemen Konstruksi Rel Layang Joglo, Hadi Yudariyansyah, menyampaikan proyek tersebut sinergitas, kolaborasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Sudah Pasti, Peletakan Batu Pertama Rel Layang Joglo Solo Sabtu Besok

Ia menyebut akan ada tambahan pembebasan lahan untuk pembangunan underpass dan penataan kawasan simpang berupa bundaran atau round about yang berdiameter sekitar 50 meter.

“Di bundaran itu akan ada landmark sebagai ikon Kota Solo, juga tugu dan taman, serta penataan saluran drainase,” jelasnya dalam sosialisasi pembangunan rel layang Joglo di Balai Tawangarum, Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (4/1/2022).

Baca Juga: Tahun Berganti, Apa Kabar Proyek Pembangunan Rel Layang Joglo Solo?

Saluran drainase samping kanan kiri rel kereta api menjadi tanggung jawab Kemenhub. Selain itu, Hadi juga mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk saluran yang menuju Kali Anyar.

Pembebasan lahan untuk kebutuhan underpass dalam proyek pembangunan rel layang Joglo, Solo, dan penataan kawasan simpang menjadi kewenangan Kementarian PUPR. Mereka bakal menggelar sosialisasi terpisah dengan konsultan yang berbeda.

Baca Juga: 9.002 M2 Tanah Milik Warga akan Dibebaskan untuk Rel Layang Joglo Solo

Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, mengatakan pembebasan lahan hak milik menyasar 9.002 meter persegi yang terdiri dari 95 bidang di empat kelurahan. Perinciannya, 4.162 meter persegi di Kelurahan Gilingan, 1.959 meter persegi di Kelurahan Nusukan, 1.423 meter persegi di Kelurahan Joglo, dan 1.485 meter persegi di Kelurahan Banjarsari.

Pengadaan tanah berlangsung enam bulan dan pembangunan jalur ganda berlangsung selama tiga tahun. “Saya belum mendapatkan informasi untuk pembebasan lahan tambahan. Belum sosialisasi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya