SOLOPOS.COM - SMAN Colomadu, Karanganyar. (google maps)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jumlah sekolah di Kabupaten Karanganyar yang menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) lantaran ditemukan kasus Covid-19 terus bertambah. Setelah SMA Negeri 1 dan SMAN 2 Karanganyar, kini SMAN Colomadu mengganti PTM dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah, Sunarno, mengatakan PTM ketiga sekolah tersebut menghentikan sampai batas waktu yang belum diketahui. “Sebelumnya dua sekolah SMAN 1 dan SMAN 2 Karanganyar yang PJJ. Sekarang tambah lagi SMA Colomadu karena ada siswa yang terpapar virus Corona,” katanya, Jumat (18/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan PTM dihentikan untuk dilakukan tracing terhadap kontak erat dari temuan kasus Covid-19 di masing-masing sekolah. Selama PTM dihentikan, siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar namun secara daring atau online. Agar efektif, Dinas Pendidikan (Disdik) meminta orang tua berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Ekspedisi Mudik 2024

“Anak harus diawasi ketat. Jangan sampai malah keluyuran saat belajar online,” kata Sunarno.

Baca Juga: Guru & Siswa SMAN 1 dan SMAN 2 Karanganyar Terpapar Covid-19

Guna mengantisipasi temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah meluas, dia mengingatkan kepada guru dan murid melaksanakan protokol kesehatan selama PTM berjalan. Di antaranya menggunakan masker saat pembelajaran berlangsung. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar dalam upaya melakukan 3T, yakni tracing, testing dan treatment.

Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati, mengatakan tes swab acak di sekolah-sekolah belum dilaksanakan kembali lantaran keterbatasan tenaga kesehatan. Petugas kesehatan masih terfokus dalam percepatan vaksinasi dan tracing atas temuan kasus Covid-19 di wilayah kerja masing-masing.

“Tenaga kita terbatas. Tapi kami pernah melaksanakan tes acak di beberapa sekolah belum lama ini. Waktu itu belum ada temuan kasus,” katanya.

Baca Juga: Sayangkan Pidato Bupati Anggap Covid-19 Tak Ada, DPRD: Lukai Hati Nakes

Dinkes Karanganyar sebelumnya telah mengambil 1.000 spesimen lendir hidung dari penyelenggara PTM di lingkungan sekolah. Tujuannya mendeteksi virus corona dan variannya. Sebanyak 1.000 spesimen itu telah diuji menggunakan metode swab antigen. Hasilnya tidak ada yang reaktif.

“Ada beberapa sekolah jenjang SMP yang diambil sampel swab antigen. Tiap sekolah sekitar 200 spesimen dan ada lima sekolah hasilnya tidak ada yang reaktif,” kata Purwati.

Purwati mengatakan pengujian spesimen di lingkungan penyelenggara PTM sasarannya adalah guru dan siswa yang dilakukan secara acak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya