SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Pasar Malam Perayaan Sekaten Sri Harnani menunjukkan denah stan pasar malam sekaten, Kamis (9/11/2017). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Dari 486 stan yang disediakan Panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS), 30% lebih disewakan untuk wahana hiburan

Harianjogja.com, JOGJA — Dari 486 stan yang disediakan Panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS), 30% lebih disewakan untuk wahana hiburan. Adapun hal itu mengalahkan 70% persewaan stan untuk pakaian, makanan, dan tanaman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Pasar Malam Perayaan Sekaten Sri Harnani di Kantor Dinas Perdagangan Kota Jogja, Kamis (9/11/2017) siang. Dalam kesempatan tersebut dirinya mengatakan bahwa tahun ini wahana permainan mendominasi sebagai penyewa stan terbanyak. “30% lebih saya kira, lainya dibagi pakaian, makan, bahkan ada stan tanaman untuk kali ini,” ujar Nani.

Menjadi wahana yang baru ada di PMPS 2017, Nani menilai arena bermain roller coaster menjadi hal daya tarik dalam acara yang berlangsung hingga 30 November esok. “Iya itu saya tadi [Kamis siang] meninjau ke lokasi ada roller coaster,” ujarnya.

UPT Logam Kota Jogja juga menjadi pendatang baru. Dimana UPT logam akan menempati stan milik pemerintah yang terletak di bagian sisi barat daya Alun-alun Utara.

Namun dalam PMPS kali ini,  Pemkab Sleman dan Bantul tidak lagi ikut memeriahkan di stan pemerintahan. Menurut Nani, hilangnya kedua perwakilan itu bukan menjadi suatu masalah, di mana akan diisi kerajinan dan dari 14 Kecamatan Kota Jogja.

“Jadi tinggal Pemda DIY dan Pemkot Jogja, untuk Pemkab Gunungkidul dan Kulonprogo tidak ikut lagi,” ujarnya.

Menurut Nani, sejumlah 27 stan yang belum ditempati itu memang kurang diminati pedagang. Pasalnya selain jauh dari tempat masuk, tempat paling tenggara itu memang memiliki ilalang yang cukup tinggi.

“Ini [sisi tenggara Alun-alun Utara] memang kurang diminati, disini [Kantor Disperindag Kota Jogja] deal, begitu lihat lokasi tidak jadi menyewa,” ujarnya sambil menunjukan denah lokasi stan.

Adapun permintaan pindah tempat dari pedagang yang kemarin santer terjadi, dikarenakan kondisi tanah yang tergenang air. Nani mengatakan bahwa hujan lebat yang terjadi dua hari belakangan mengakibatkan terendamnya beberapa lapak.

“Kebanyakan tengah banyak yang minta pindah, makanya berikan yang belakang yang kosong tadi jika mau,” jelas Nani yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Jogja

Dalam perjanjian penyewaan, Disperindag Kota Jogja memberikan kekuasaan penyewa untuk memilih jenis penyewaan. Yang pertama ialah pilihan secara penuh penyewaan tempat. “Jadi dari awal hingga akhir langsung mau menempati stan tersebut,” ujarnya.

Pilihan kedua ialah menyewa selama setengah periode PMPS. Dimana acara yang berlangsung selama 20 hari itu dibagi dalam dua periode penyewaan. Pertama ialah penyewaan dari tanggal 10 hingga 20 November, dan dilanjutkan untuk 21 hingga 30 November.“Agar yang ingin pindah-pindah atau tidak cocok bisa bertukar tempat,” jelasnya.

“Nah stan dipojok milik Bakso Rempah, yang sendiran itu yakin dan mengambil secara penuh, itu juga diperbolehkan,” imbuh Nani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya