SOLOPOS.COM - Ratusan mahasiswa UNS Solo menuntut pembubaran Menwa saat aksi solidaritas atas meninggalnya Gilang Endi, peserta Diklat Menwa di Boulevard UNS, Selasa (26/10/2021) malam. (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Terdapat sebuah petisi online berjudul Bubarkan Resimen Mahasiswa atau Menwa UNS Solo di laman resmi Change.org yang telah ditandatangani lebih dari 13.000 orang.

Petisi ini dibuat oleh Front Mahasiswa Nasional UNS setelah muncul kasus meninggalnya seorang mahasiswa UNS bernama Gilang Endi setelah mengikuti diksar Menwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mahasiswa yang bernama Gilang Endi (GE), 22 itu merupakan warga Karangpandan, Karanganyar, dan meninggal dunia setelah mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalion 905 Jagal Abilawa di kawasan Jurug, Solo, Minggu (24/10/2021).

Baca Juga: Hore! BLT Subsidi Gaji Cair Lagi, Cek di Sini Siapa Tahu Namamu Masuk

Oleh karena itu, Front Mahasiswa Nasional UNS dalam keterangannya di situs Change.org, menyebutkan petisi Bubarkan Menwa UNS Solo ini dibuat karena tidak memiliki urgensi khusus dalam dunia pendidikan.

“Di mana Menwa kental akan budaya militer. Sedangkan budaya militer yang penuh dengan kekerasan sangat bertentangan dengan iklim pendidikan yang ilmiah dan demokratis. Maka dari itu, agar tidak adanya korban lagi, sehingga membubarkan Menwa adalah solusi untuk melepaskan budaya kekerasan di kampus,” tulis Front Mahasiswa Nasional UNS.

Baca Juga:  Apa Sih Alasan Sirkuti MotoGP Dibangun di Mandalika Lombok?

Selain itu, petisi ini juga bertujuan sebagai bentuk penolakan budaya kekerasan di area kampus UNS Solo. “Tujuan petisi sebagai bentuk kampanye kita mengenai penolakan budaya kekerasan di kampus yang bahkan mengakibatkan hilangnya nyawa. Harapannya petisi ini juga bisa jadi acuan untuk kampanye mahasiswa ataupun tuntutan,” kata mereka.

Sejak dibuat pada Selasa (26/10/2021), petisi online Bubarkan Menwa UNS Solo telah ditandatangani lebih dari 13.000 orang. Mereka sepakat organisasi militer di kampus tersebut untuk segera dibubarkan.

Baca Juga: Selain Diksar, Ini Tahapan Mahasiswa untuk Masuk Menwa UNS Solo

“Kalau cuma buat acara penindasan mending bubar saja, melatih kok malah menyakiti mental,” komentar salah satu orang yang menandatangani petisi tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya