SOLOPOS.COM - Ilustrasi memberikan pertolongan saat terjadi serangan jantung. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–Pertolongan pertama sangat menentukan nasib seseorang yang mengalami serangan jantung. Tanpa tindakan yang tepat, risiko terjadinya kematian menjadi sangat tinggi.

Pertolongan pertama menjadi kunci harapan hidup seseorang yang mengalami serangan jantung.  Serangan jantung dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit “pembunuh” terbanyak di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Serangan yang umumnya ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri ini menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian tertinggi di semua golongan umur di Indonesia.

Survei Sample Registration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua usia setelah stroke, yakni sebesar 12,9%.

Baca Juga: Gerakan Yoga Ini Bisa Bantu Sukseskan Program Hamil, Mau Coba?

Berikut ini faktor risiko penyakit jantung koroner (serangan jantung), baik pada pria maupun wanita sebagaimana mengutip laman Klikdokter.com, Selasa (15/6/2021):

– Memiliki kadar kolesterol darah yang tidak normal (LDL tinggi, HDL rendah)
– Merokok
– Memiliki penyakit diabetes melitus
– Obesitas
– Memiliki hipertensi
– Kurang aktivitas fisik
– Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner

Dengan mengetahui faktor risiko tersebut, menjadi penting untuk menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Bagaimana pertolongan pertama saat ada seseorang yang mengalami serangan jantung? Berikut ini yang perlu dilakukan:

1. Jangan panik

Pertolongan pertama yang harus Anda lakukan saat ada seseorang mengalami serangan jantung adalah tetap tenang dan jangan panik.  Ketenangan Anda bermanfaat untuk tidak menambah stres seseorang yang telah mengalami nyeri hebat akibat serangan jantung.

Baca Juga: Wajib Tahu! Olahraga Ini Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2. Baringkan dan istirahatkan

Pertolongan pertama berikutnya saat terjadi serangan jantung adalah sarankan pasien untuk berbaring dan beristirahat agar sedikit mengurangi beban kebutuhan pompa darah jantung.

3. Kendurkan pakaian pasien

Jika pakaian yang dipakai pasien tampak terlalu sempit, berusahalah untuk mengendurkannya. Misalnya, dengan membuka kerah atau kancing baju pasien.

Hal ini diakukan agar pasien tetap mendapat keleluasaan untuk bernapas.

4. Segera hubungi dokter

Pada saat yang sama, minta juga dokter untuk datang ke lokasi kejadian. Jangan lupa untuk menyatakan kecurigaan serangan jantung, agar dokter membawa obat yang sesuai.

Baca Juga: Pelayanan Jasa Kesehatan Bakal Kena PPN, Benarkah?

Bila tidak ada akses bagi dokter untuk segera datang, persiapkan transportasi (ambulans lebih baik) untuk segera memindahkan pasien ke fasilitas kesehatan terdekat, misalnya puskesmas.

5. Pastikan pasien mendapat penanganan medis

Pertolongan pertama berikutnya saat terjadi serangan jantung adalah pastikan pasien tiba dengan aman di fasilitas kesehatan. Pastikan pula pasien telah mendapatkan penanganan dari pihak medis yang ada di fasilitas kesehatan terkait.

6. Cari obat yang pasien bawa

Sementara pasien dipindahkan ke fasilitas kesehatan, tanyakan kepadanya apakah pernah mengalami hal yang sama dan memiliki obat-obatan untuk jantung. Bila ada, segera minumkan.

Jika pasien tidak merespons, lakukan inisiatif untuk mencari obat-obatan jantung yang mungkin terletak di saku pasien.

Obat dengan tulisan “dikonsumsi dengan ditaruh di bawah lidah” adalah ciri khusus obat yang dapat meringankan serangan jantung dan penting untuk segera dikonsumsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya