SOLOPOS.COM - Koleksi satwa yang ada di kawasan wisata Cemoro Sewu, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten. Foto diambil Sabtu (28/5/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kondisi alam di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, dikelilingi perbukitan. Salah satunya perbukitan yang ada di wilayah Desa Banyuripan.

Perbukitan di Banyuripan dikenal oleh warga setempat dengan nama Bukit Cemoro Sewu. Sesuai namanya, kawasan perbukitan itu sebelumnya dipenuhi pohon cemara. Saat ini, lebih banyak pohon jati di kawasan bukit itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama dua tahun terakhir, kawasan perbukitan Cemoro Sewu dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Tak hanya menyuguhkan pesona alam, kawasan perbukitan itu digarap menjadi wisata edukasi.

Menariknya, di tempat itu ada kebun binatang mini alias mini zoo. Ada berbagai koleksi satwa di kebun binatang itu. Seperti ular, burung merak, buaya, kuda, burung, kerbau albino alias bule, serta kuda.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengunjung bisa menunggang kuda atau berfoto bersama satwa seperti ular. Ada juga rumah kucing di tempat itu. Kawasan mini zoo itu teduh di bawah rindangnya pepohonan jati.

Baca Juga: Jalan Banyuripan-Jarum di Klaten Merekah, Waspada Saat Melintas!

Pada kawasan perbukitan lebih tinggi, ada kawasan yang ditumbuhi pepohonan cemara. Di tempat itu ada pendapa untuk berteduh. Selain itu ada tanah datar untuk kemah.

Tiket masuk ke kawasan Cemoro Sewu Rp5.000 per orang. Sementara, tarif menunggang kuda di tempat itu Rp10.000 per orang. Sementara, tarif foto bersama satwa pengunjung boleh membayar seikhlasnya.

Kawasan wisata Cemoro Sewu mudah dijangkau. Pintu masuk kawasan itu berjarak ratusan meter masuk ke kampung dari jalan raya Bayat-Cawas di Dukuh Tegalmiri, Desa Banyuripan.

Dikeloa BUMDes

Kepala Desa (Kades) Banyuripan, Tugino, mengatakan wisata alam dan edukasi itu dikelola badan usaha milik desa (BUMDes). Kawasan wisata itu mulai dikelola BUMDes sejak 2020 bekerja sama dengan Perhutani.

“Tujuan kami ingin menyuguhkan wisata alam yang letaknya di hutan dikemas dengan wisata edukasi mengenalkan berbagai satwa,” kata Tugino saat ditemui di kawasan Bukit Cemoro Sewu, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga: Tanah Labil, Jalan dan Bangunan di Desa Jarum Klaten Mudah Retak

Luas kawasan perbukitan yang dikerjasamakan sekitar 5 hektare (ha). Dari luasan itu, baru sekitar 2 ha lahan yang dimanfaatkan untuk wisata. Pada pengelolaan itu, pepohonan yang ada di kawasan perbukitan dijaga, pengelolaan wiata dilakukan tanpa mengganggu pepohonan yang ada di tempat itu.

Tugino menjelaskan vegetasi yang ada di bukit itu dipenuhi cemara, berbeda dengan perbukitan lainnya di wilayah Bayat. Namun, banyak pohon cemara mati akibat kemarau panjang pada 2019. Alhasil, kini pohon jati lebih mendominasi kawasan tersebut.

Kawasan Cemoro Sewu kerap digunakan untuk kunjungan wisata pribadi maupun rombongan seperti kegiatan outingclass sekolah. Pada kawasan yang dipenuhi pepohonan cemara kerap digunakan untuk aneka kegiatan seperti pengajian TPA dan lain-lain.

Namun, karena pandemi Covid-19, kawasan Cemoro Sewu sempat ditutup. Kini pengelola kawasan wisata itu kembali berbenah seiring mulai berdatangannya wisatawan ke tempat itu.

Baca Juga: Pandemi Covid-19! Penangkar Jalak di Bayat Klaten Tetap Untung

Tugino mengakui ada beberapa fasilitas yang rusak seperti jalan setapak menuju kawasan cemara yang tergerus air. “Harapan besar kami kedepan juga bisa dilengkapi dengan wahana outbond. Namun, untuk saat ini anggaran dana desa masih difokuskan guna penanganan dampak pandemi Covid-19,” kata dia.

Pengelola satwa kawasan wisata Cemoro Sewu, Agus, mengatakan setidaknya ada 25 ekor satwa dengan berbagai jenis di tempat itu. Selama ini, satwa yang kerap menarik perhatian anak-anak yakni ular serta menunggang kuda.

“Anak-anak paling suka menunggang kuda. Ada juga yang suka berkunjung ke rumah kucing,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya