SOLOPOS.COM - Nailah Khalishah yang menjadi korban meninggal saat Diksar Menwa UMS, April 2021. (Istimewa/Awang)

Solopos.com, SUKOHARJO — Beberapa waktu lalu sempat heboh kabar mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS yang meninggal dunia saat mengikuti Diksar Resimen Mahasiswa alias Menwa.

Peristiwa yang menewaskan Nailah Khalishah, mahasiswa Fakultas Hukum UMS ini terjadi pada April 2021 lalu. Namun, hingga kini, penyebab kematian mahasiswi cantik itu masih misterius.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasus meninggalnya Nailah saat mengikuti Diksar Menwa memicu aksi unjuk rasa rekan-rekannya di Kampus I UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (28/10/2021). Mereka menuntut agar kasus Nailah bisa diusut hingga tuntas dan pihak yang bertanggung jawab mendapat hukuman setimpal.

Baca Juga:  Berapa Sih Keuntungan Jadi Agen Gas Elpiji 3 Kg Pertamina?

Koordinator aksi, Ahmad Syaukhi Izul, menceritakan Nailah meninggal dunia ketika mengikuti Diksar yang diadakan UKM Resimen Mahasiswa atau Menwa Batalion 916 UMS pada Kamis hingga Minggu (1-4/4/2021).

Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, Nailah meninggal pada hari terakhir Diksar saat akan melakukan longmarch. Saat itu, Nailah mengeluhkan kapalan di kaki dan sudah pecah.

Baca Juga:  Sejarah Kota Solo yang Kerap Disebut Surakarta, Berawal dari Desa Sala

Atas saran medis, kapalan di kaki Nailah dipecah dan kelupas bertujuan agar cepat kering. Saat hendak longmarch, Nailah awalnya ditawari untuk tidak ikut namun yang bersangkutan memilih ikut.

Bersama peserta Diksar Menwa UMS lainnya, Nailah berjalan hingga 100 meter, namun ia mengeluhkan sakit dan dibawa ke fasilitas kesehatan. Sekitar 30 menit kemudian, Nailah dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Titiek Puspa Hanya Tersenyum

Menurut Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho, kejadian yang membuat peserta Diksar Menwa UMS ini sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak kampus.

Kepada Solopos.com, Wahyu mengatakan pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut.

Baca Juga:  Ini Modal dan Syarat untuk Jadi Agen Elpiji 3 Kg Pertamina

“Dari pihak kampus telah melakukan komunikasi dengan orang tua korban. Orang tuanya menerima kejadian itu sehingga waktu itu tidak melaporkan ke polisi. TKP-nya sendiri di Colomadu, Karanganyar,” ujar dia di sela-sela kunjungan ke Griya Solopos, Selasa (2/11/2021).

Wahyu juga menambahkan kondisi fisik seseorang berbeda-beda. Ia menduga kala itu Nailah kecapekan saat mengikuti Diksar Menwa UMS. “Kondisi seseorang kan berbeda-beda. Mungkin saja saat itu, Nailah pas capek,” imbuh dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya