SOLOPOS.COM - Kawah Sikidang (Instagram/@kawahsikidang)

Solopos.com,  BANJARNEGARA -- Kawah Sikidang merupakan salah satu obyek wisata di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Bagi yang sudah pernah berkunjug di obyek wisata ini, pasti sudah tahu mengenai fenomena unik dibalik kawah ini yang dipercaya dapat berpindah-pindah.

Melansir dari laman Instagram @gotravelpoint, Kawah Sikidang terbentuk dari letusan gunung berapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini sangat fenomenal pada waktu tertentu. Rata-rata sekali dalam 4 tahun, kawah utama akan berpindah atau seolah-olah melompat dalam satu kawasan seperti karakter hewan kidang (Bahasa Jawa: Kijang) yang suka melompat-lompat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kawah Sikidang ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.  Kawah Sikidang juga tinggi akan kandungan sulfur atau belerang serta zat beracun lainnya. Oleh sebab itu, bau gas yang keluar sangat menyengat dan beracun.

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang (Instagram/@kawahsikidang)

Tempat ini pun memiliki sebuah kisah legenda yang menarik  dibalik keindahan dan keunikan kawahnya. Legenda dibalik kawah ini menceritakan seorang gadis cantik bernama Shinta Dewi. Karena begitu cantik dan elok parasnya, Shinta menjadi sangat  populer hingga ke penjuru daerah dan menarik perhatian para pemuda untuk  meminangnya. Sayangnya, tidak ada  yang berhasil meminang Shinta karena gadis cantik tersebut meminta mas kawin dengan jumlah besar.

Baca Juga : Kisah 2 Syarat di Balik Pemugaran Masjid Agung Pemalang

Kecantikan Shinta pun terdengar oleh Kidang Garungan, seorang Pangeran kaya raya namun sayangnya Kidang Garungan memiliki bentuk fisik yang tidak biasa.  Tubuhnya manusia namun berkepala kijang. Kemudian Pangeran tersebut mengutus pengawal untuk menyampaikan lamaran dengan Mahar berapapun yang diinginkan oleh Shinta.

Shinta  pun berpikir bahwa Pangeran itu pasti tampan. Namun saat Shinta bertemu dengan sosok Pangeran tersebut, dirinya  pun terkejut karena melihat perwujudan manusia berkepala kijang. Shinta pun mencari akal untuk membatalkan lamaran tersebut. Shinta memohon kepada Pangeran Kidang agar dibuatkan sebuah sumur yang besar karena masyarakat sekitar sangat kesulitan untuk mendapatkan air.

Sumur tersebut harus dibuat sendiri oleh sang Pangeran dalam satu hari penuh dan sang Pangeran pun menyanggupi. Dengan giat, Pangeran Kidang menggali tanah menggunakan tangan dan terkadang tanduknya. Melihat itu, Shinta  Dewi kembali khawatir kalau sang Pangeran berhasil menyelesaikan permintaannya.

Baca Juga : Pemkab Blora Jajaki Budi Daya Sorgum untuk Sumber Pangan

Karena kalut, Shinta lalu meminta masyarakat untuk menimbun sumur yang sedang digali sang Pangeran selagi masih berada di dasar sumur. Karena banyaknya orang yang menimbun sumur itu, sang Pangeran Kidang akhirnya terkubur hidup-hidup dan tewas di dalam sumur.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ia bersumpah bahwa seluruh keturunan Shinta Dewi akan berambut gembel. Amarah yang meledak itulah yang lama-kelamaan membentuk Kawah Sikidang.

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang (Instagram/@kawahsikidang)

Kawah Sikidang memiliki satu kawah besar dengan suhu 90 derajat Celcius, ada pula kawah-kawah kecil di sekitar lokasi objek wisata Kawah Sikidang ini. Pengunjung pun kerap memasak telur rebus dengan cara memasukan ke dalam keranjang.

Pengunjung yang merebus telur bisa menunggu sekitar 8-10 menit hingga telor tersebut matang. Selain kawah, objek wisata ini juga terdapat beberapa spot swafoto dan motor cross. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang senang berfoto dengan panorama alam  yang cantik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya