SOLOPOS.COM - Ilustrasi lockdown pandemi Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SALATIGA – Muncul kasus Covid-19 dari klaster pondok pesantren alias ponpes di Salatiga per Sabtu (12/12/2020). Adapun total kasus dari klaster ini sebanyak 90 pasien terjangkit Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan setidaknya ada tiga ponpes di wilayah Kecamatan Sidorejo yang menjadi klaster penularan Covid-19. Kasus ini diketahui saat ada siswa atau santri yang bergejala.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setelah ada laporan sejumlah 30-an anak bergejala dan anosmia, puskesmas otomatis langsung me-lock semua santri dan guru di dalam. Sampai menunggu jadwal untuk di-swab, mereka harus patuh. Mereka mendapat obat, vitamin, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan dari puskesmas,” ujar Siti, Sabtu sore.

2 Jam Hujan Lebat, Rumah Warga Kismantoro Wonogiri Tertimbun Longsor

Siti mengungkapkan telah berkoordinasi dengan kantor Kementerian Agama di Salatiga terkait temuan kasus Covid-19 klaster ponpes itu.

“Kami minta mengedarkan imbauan isolasi ke orang-orang yang baru masuk ke pondok atau panti,” jelasnya.

Siti menambahkan ada pondok pesantren yang pemeriksaan atau tes swab mencapai 219. Di pondok itu semula ditemukan adanya penghuni yang bergejala atau anosmia.

Soal Karantina Pemudik di Solo, Rudy: Cuma Pemudik dari Luar Kota

Lockdown

Pondok itu semula masih memperbolehkan masyarakat dari luar untuk mengikuti salat Jumat di masjid yang ada di lingkungannya. Namun, saat ini ponpes itu sudah di-lockdown atau ditutup sementara.

Siti menyebutkan total ada sekitar 90 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster ponpes Salatiga itu, yakni pasien kasus ke-897 hingga 987.

“Karena ini jumlahnya sangat banyak, untuk kebijakan akan diambil pemerintah kota. Kita sudah laporkan temuan ini ke Wali Kota,” ujar Siti.

Mahfud MD: FPI Tidak Ada

Terpisah, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan akan melakukan penutupan sementara terhadap ponpes yang menjadi klaster penularan Covid-19.

Lockdown dimaksudkan agar semua [penghuni] bisa fokus saat isolasi mandiri. Kami akan tracing semua kontak erat dan testing secara swab. Kita harus mawas diri, pendisiplinan dalam penerapan protokol Kesehatan adalah mutlak,” tegas Wali Kota Salatiga.

Penambahan kasus Covid-19 hingga 100 orang lebih dalam sehari ini merupakan yang terbanyak selama pandemi Covid-19 di Salatiga.

Total hingga kini kasus Covid-19 di Salatiga telah mencapai 987 kasus. Perinciannya, 302 orang masih menjalani isolasi, 662 orang dinyatakan sembuh, dan 23 orang meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya