SOLOPOS.COM - Kantor Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo. (kel-jagalan.surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sejak era Paku Buwono (PB) II tahun 1740-an dikenal dekat dengan Suku Kalang atau Wong Kalang. Bahkan dalam sejarahnya, orang-orang Kalang menjadi bagian kerajaan itu dengan status Abdi Dalem Kalang.

Wong Kalang dikenal sebagai orang yang piawai atau terampil membuat berbagai karya dari bahan kayu, termasuk seni ukirnya. Bahkan orang Kalang dipercaya PB X membuat satu set meja belajar untuk hadiah ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diceritakan, para Abdi Dalem Kalang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tinggal di wilayah yang kini bernama Kampung Kalangan, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo. Lurah Jagalan, Nanang Heri Tri Wibowo, mengonfirmasi informasi tersebut.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ada Peran Wong Suku Kalang dalam Pembangunan Keraton Solo

“Begini, yen kuwi sejarah. Kalangan itu kan dulunya tempat pegawai atau tukang kayu dari Keraton. Dulu kan istilahe tukang kayu. Akhire kan bertempat tinggal di situ,” terang Nanang, panggilan akrabnya saat diwawancarai via ponsel, Kamis (17/2/2022).

Menurutnya, lama kelamaan wong Kalang yang tinggal di wilayah Jagalan, Solo, itu semakin banyak karena mengajak kerabatnya. Nama Kampung Kalangan sendiri diambil dari riwayat sejarah keberadaan wong Kalang di wilayah tersebut.

“Dengan namanya Kalangan itu kan ada salah satu abdi dalem, istilahe tukang kayu, bertempat tinggal di situ. Ya lama-lama kan akhire ya nggawa kerabat, seperti itu. Jadi, profesinya sebagai tukang kayu, kerja di Keraton Kasunanan,” urainya.

Baca Juga: Wow! PB X Pernah Beri Kado Ukiran Kayu Wong Kalang ke Ratu Wilhelmina

Bagian Selatan Jagalan

Nanang yang merupakan warga asli Jagalan mengaku tidak tahu persis kali pertama kedatangan Wong Kalang di Jagalan, Solo. Yang pasti sudah sangat lama karena ketika dirinya masih anak-anak sudah ada wong Kalang di wilayah tersebut.

“Wah cilikanku wes ana e. Kan saya juga asli sini. [Saat Nanang anak-anak] Ya ada, sudah ada penghuninya di Kalangan. Ya biasa, mereka biasa, seperti orang-orang lainnya. Itu sebutan dari Keraton [wong Kalang] itu,” tegasnya.

Nanang menerangkan Kalangan adalah satu dari sembilan kampung yang ada di wilayahnya. Kampung Kalangan terletak di bagian selatan Jagalan. Namun ditanya apakah saat ini masih ada orang keturunan wong Kalang di kampung tersebut, laki-laki paruh baya itu mengaku tak tahu.

Baca Juga: Dalem Sasono Mulyo, Peninggalan Wong Kalang di Keraton Solo

Menurutnya, anak keturunan wong Kalang sudah berbaur dengan masyarakat lainnya. “Akhirnya kan berbaur. Akhire pendatang-pendatang berbaur. Orang Kalang sudah berbaur, itu tahun berapa, zaman Keraton,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah literatur menyebutkan Wong Kalang adalah kelompok suku yang bermukim di Pulau Jawa, khususnya di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti Kabupaten Blora dan Rembang di Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur.

Mereka termasuk dalam sub Suku Jawa yang dengan sengaja hidup mengasingkan diri dalam hutan. Scribd.com menyebut Wong Kalang sudah ada sebelum pengaruh Hindu masuk ke Jawa. Pendapat ini berdasarkan prasasti Kuburan Candi di Tegalsari, Magelang tahun 753 Saka atau 831 Masehi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya