SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Sepanjang jalan menuju objek wisata Bukit Watu Cenik, Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, beberapa hari terakhir tampak berbeda. 

Gerbang masuk/keluar tempat wisata dipenuhi ornamen lalu lintas. Rambu lalu lintas itu menerangkan di depan ada jalan berkelok dan menanjak terpasang di beberapa tepi jalan. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di tikungan tajam pun terpasang cermin berukuran besar untuk memudahkan pengguna jalan melihat situasi jalan saat menanjak atau menuruni jalan. Masuk Dusun Prampelan, ornamen kelalulintasan semakin banyak. 

Beberapa pagar rumah warga digambari rambu lalu lintas dan pesan-pesan agar pengguna jalan mematuhi aturan lalu lintas. Bagian tepi jalan dicat biru dan putih, warna khas kelalulintasan.

Halaman tempat wisata Bukit Watu Cenik tak luput dari nuansa lalu lintas. Warga setempat mengubah area tempat parkir itu menjadi kawasan uji keterampilan berkendara yang biasanya digunakan saat ujian praktik surat izin mengemudi (SIM) C untuk sepeda motor

“Kamu kalau keluar rumah pakai motor, walau hanya ke sini pakai helm enggak?” tanya Kepala Desa (Kades) Sendang, Sukamto, kepada anggota karang taruna saat meninjau kawasan uji keterampilan berkendara di halaman tempat wisata Bukit Watu Cenik, Minggu (15/9/2019).

Sejumlah pemuda menjawab sama, tidak. Mendengar jawaban itu lelaki yang akrab disapa Kamto tersebut meminta mereka mulai sekarang selalu mengenakan helm saat berkendara, ke mana pun tujuannya. 

Dia juga menyisipkan pesan agar mereka selalu tertib berlalu lintas, meski tidak ada polisi di jalan. Mematuhi peraturan lalu lintas harus setiap saat, tidak hanya saat ada polisi.

Kepada Solopos.com, Kamto menyampaikan Prampelan penuh ornamen kelalulintasan karena menjadi Kampung Lalu Lintas. Pencanangannya dilakukan beberapa hari lalu. 

Program itu terwujud hasil kerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonogiri. Pemerintah Desa (Pemdes) mendorong Prampelan menjadi Kampung Lalu Lintas untuk mengedukasi warga tentang pentingnya tertib berlalu lintas. 

Diharapkan program itu dapat menumbuhkan kesadaran warga. “Warga dusun lain diharapkan termotivasi hingga akhirnya seluruh warga desa punya kesadaran yang sama,” ucap Kamto.

Kampung Lalu Lintas juga untuk mengedukasi para pengunjung tempat wisata. Pengunjung dapat berlatih untuk menguji keterampilan berkendara secara gratis di halaman wisata Bukit Watu Cenik. 

Tempat latihan itu memiliki ukuran dan sarana yang sama dengan milik Satlantas. “Kampung Lalu Lintas ini juga akan mengikuti lomba di tingkat Polda Jateng. Penilaiannya 18 September mendatang,” ulas Kamto.

Salah satu pengunjung asal Jumapolo, Karanganyar, Riska, mengaku baru menjumpai tempat wisata yang terdapat banyak ornamen lalu lintasnya. Menurut dia, hal itu bagus. Pengunjung seperti dirinya jadi lebih tahu tentang rambu lalu lintas.

“Di sepanjang tepi jalan naik tadi banyak rambu lalu lintasnya. Itu sangat membantu saya saat menanjak,” kata Riska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya