SOLOPOS.COM - Tes swab antigen digelar di halaman masjid fi Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, dengan sasaran 96 warga setempat, Senin (14/6/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sebanyak 96 orang di Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, menjadi sasaran tes rapid antigen setelah adanya indikasi munculnya klaster Kudus, Senin (14/6/2021).

Kegiatan tes rapid antigen dilakukan mulai Senin pagi di pelataran masjid setempat. Camat Simo, Waluyo Jati, mengatakan kegiatan itu dilakukan setelah sebelumnya ada informasi muncul kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Sebelumnya berdasarkan data dari pemerintah desa, hasil tracing kepada warga yang pulang dari Kudus, hasil tracing ada 20 orang [kontak erat]. Namun kami tidak ingin kepalang tanggung, seluruh warga di Tegalrejo kami rapid. Total ada 96 jiwa dari 36 keluarga," kata dia, Senin.

Baca Juga: Archer Luncurkan Marker, Si Taksi Terbang Listrik

Berdasarkan informasi, beberapa waktu lalu ada dua warga Tegalrejo, Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, yang pergi ke Kudus untuk keperluan pekerjaan. Keduanya tinggal di Kudus selama sepekan kemudian pulang lagi ke Simo.

"Setelah pulang lagi, juga tidak ada laporan apa-apa. Beberapa waktu kemudian istri salah satu warga yang ke Kudus itu mengalami gejala seperti batuk dan sesak napas. Setelah diperiksa, dinyatakan positif Covid-19. Kemudian setelah dilakukan pelacakan kepada keluarganya, total ada tiga yang positif Covid-19," jelas dia.

Pada Senin siang, dari 96 sasaran tes rapid antigen, baru datang 58 orang. Dari jumlah itu diketahui ada 15 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Dengan begitu hingga Senin siang yotal sudah ada 18 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di wilayah tersebut.

Untuk penanganan selanjutnya, warga diminta untuk melakukan karantina mandiri. "Sementara isolasi mandiri semua. Kami juga sedang mencari lokasi untuk karantina terpusat," jelas dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, juga mengatakan saat ini sudah ada indikasi klaster Kudus masuk di Boyolali. "Ada riwayat perjalanan dari warga Boyolali yang kerja di sana [Kudus]. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata positif. Saat ini sedang dilakukan tracking kontak erat, di Simo," kata dia, Senin.

Baca Juga: Tokoh Baru Bermunculan, Pilpres 2024 Banyak Pilihan Capres

Di sisi lain dia juga menyebutkan dari informasi yang diterima, untuk virus varian baru dari India sudah menyebar di Kudus. Virus baru itu memiliki karakter lebih mudah menular. "Hal yang dapat dilakukan untuk pencegahannya adalah dengan protokol kesehatan. Memakai masker itu wajib. Jika perlu didobel. Menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya