SOLOPOS.COM - Petugas mengecek komoditas dalam sistem pembiayan berbasis resi gudang. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Petani dan pemilik komoditas makin mendapatkan manfaat dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini sejalan dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam bentuk kemitraan berbasis resi gudang yang diinisiasi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan beberapa BUMN lain.

Program ini berupa pembiayaan kepada petani dan pemilik komoditas dengan jaminan resi gudang. “Program ini merupakan bagian dari upaya BUMN dalam melakukan sinergi dengan sesama BUMN untuk pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya untuk petani dan pemilikkomoditas,” ujar Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, melalui keterangan pers, Selasa (23/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dengan program ini, petani dan pemilik komoditas yang memasukkan komoditasnya di sistem resi gudang dapat memperoleh pembiayaan untuk kegiatan usahanya. Program pembiayaan untuk petani dan pemilik komoditas dengan berbasis resi gudang ini telah mulai dijalankan KBI sejak tahun 2015.

Baca Juga : Modal Pinjol Ilegal Diduga dari Hasil Kejahatan di Luar Negeri

Sampai saat ini, beberapa BUMN telah mengikuti program yang diinisiasi oleh KBI. Mereka adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Jakarta Industrian Estate Pulogadung (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Jaminan Kredit Indonesia, Perum Perumnas, dan PT Asuransi Jasa Indonesia.

Mekanisme program ini adalah petani dan pemilik komoditas terlebih dahulu memasukkan komoditas yang dimiliki ke sistem resi gudang. Selanjutnya dokumen resi gudang yang dimiliki menjadi jaminan untuk pembiayaan dari beberapa BUMN terlibat dalam program ini.

Sejak tahun 2015 hingga 2021, total pembiayaan dari beberapa BUMN melalui program kemitraan ini mencapai Rp15,7 miliar yang diberikan untuk 220 mitra. Sedangkan untuk tahun 2021, sampai dengan November pembiayaan yang diberikan mencapai Rp3,5 miliar kepada 65 mitra. Adapun komoditas yang masuk dalam program ini meliputi gabah, beras, dan rumput laut.

Baca Juga : Naik 3 Persen, Penyaluran Kredit Oktober Tembus Rp5.652 Triliun

Fajar Wibhiyadi menambahkan, pembiayaan dalam ekosistem resi gudang terbuka bagi siapa saja, baik dari sektor perbankan, lembaga keuangan nonbank, maupun korporasi lain termasuk BUMN lain dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Terkait pembiayaan resi gudang, dalam dua tahun terakhir terdapat peningkatan signifikan. Dalam catatan KBI, sampai dengan Oktober 2021 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp227,8 miliar. Sedangkan di tahun 2020 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp93,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya