SOLOPOS.COM - Suasana gerbang tol Pungkruk, Sragen, terlihat lengang oleh kendaraan pada H-4 Lebaran, Minggu (9/5/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Guna mengamankan Operasi Ketupat Candi 2021, Polres Sragen mendirikan tujuh pos pengamanan (pospam) di tujuh titik.

Pospam pertama berlokasi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), tepatnya di Jembatan Timbang Sambungmacan, Sragen. Di pospam ini, polisi akan menggelar penyekatan lalu lintas untuk menghalau datangnya pemudik dari Jatim.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pos pengamanan lain berlokasi di gerbang tol Pungkruk, simpang empat Gemolong, Sragen, Rest Area Km 519A dan KM 519B, simpang empat Pilangsari dan Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen. Pengguna angkutan umum bakal diperiksa di pospam simpang empat Pilangsari. Pospam juga didirikan di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen karena titik ini menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Baca Juga: 3.120 Pemudik Lolos Masuk Blora Sebelum Operasi Ketupat Candi

Untuk mengamankan Operasi Ketupat Candi 2021, Polres Sragen mengerahkan pasukan sekitar 750 personel. Jumlah itu belum termasuk dari anggota TNI, Satpol PP, Dishub Sragen, BPBD Sragen, PMI, sukarelawan organisasi kemasyarakatan dan lain-lain.

Di sisi lain, hingga H-4 Lebaran, Minggu (9/5/2021), jumlah pengguna jalan tol Trans Jawa menurun drastis dibandingkan pada hari-hari biasa. Pantauan Solopos.com di jalan tol Trans Jawa, tepatnya dari Salatiga hingga Sragen, jumlah kendaraan pribadi yang melintasi jalan tol cukup minim. Beberapa kendaraan yang terpantau melintasi jalan tol Trans Jawa berpelat nomor lokal Jawa Tengah.

Kebijakan larangan mudik Lebaran untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 memengaruhi jumlah pengguna jalan tol. Hingga H-4 Lebaran, situasi jalan tol terlihat lengang.

Manager Pengendalian Operasi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Imam Zarkasi, mengakui ada penurunan jumlah pengguna jalan tol Trans Jawa yang cukup signifikan sejak diberlakukannya kebijakan larangan mudik Lebaran per Kamis (6/5/2021). Penurunan jumlah kendaraan itu bahkan mencapai lebih dari 50% di bandingkan hari-hari biasa.

“Rata-rata kemarin hingga tadi pagi itu berkisar 6.000 kendaraan/hari. Biasanya bisa mencapai 14.000 kendaraan/hari. Jadi, penurunannya lumayan banyak karena lebih dari 50%,” ucap Imam Zarkasi kepada Solopos.com.

Baca Juga: Ditutup 5 Hari Gara-Gara Covid-19, Pasar Tirtomoyo Wonogiri Sudah Buka Lagi

Penurunan jumlah pengguna jalan tol tidak lepas dari adanya penyekatan kendaraan lalu lintas yang hendak memasuki wilayah Jawa Tengah baik dari wilayah Jawa Barat maupun Jawa Timur. Ancaman akan di-rapid test antigen juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi warga yang ingin mudik ke kampung halaman.

“Untuk rapid antigen digelar di lokasi penyekatan di perbatasan Ngawi dan Sragen. Kalau di rest area, rapid antigen dilakukan sebelum adanya penyekatan [lalu lintas],” terang Imam Zarkasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya