SOLOPOS.COM - Ledakan guncang Beirut Lebanon. (Detik.com/AFP)

Solopos.com, BEIRUT -- Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut. Hassan menyebut pengiriman bahan pemicu ledakan itu tersimpan di gudang selama 6 tahun.

"Tidak dapat diterima 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti dilansir dari Detik.com, Rabu (5/8/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini," tegas Hassab Diab.

Mengerikan! Beirut Lebanon Diguncang Ledakan Besar

Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia. Penggunaan amonium nitrat adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.

Sebelumnya diberitakan sebuah ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Ledakan menggetarkan gedung-gedung, menghancurkan jendela-jendela, dan menimbulkan kepulan asap besar ke langit. Ledakan besar itu terasa hingga ke Siprus. Jarak Lebanon ke Siprus cukup jauh hingga ratusan mil.

Ledakan Beirut Lebanon, Dubes Hajriyanto: WNI Terpantau Aman

Kementerian Kesehatan Lebanon mengkonfirmasi data baru korban tewas ledakan besar yang terjadi di Beirut. Total saat ini korban tewas akibat ledakan besar itu berjumlah 78 orang.

Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari menjelaskan ledakan terjadi di Port of Beirut pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.02 Waktu Setempat. Lokasi port berdekatan dengan Downtown Beirut. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan.

Dilaporkan ke Polisi, Ini Pernyataan Jerinx yang Dipersoalkan IDI Bali

Di Beirut. Lebanon juga terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di sana. Menurut Hajriyanto, berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. KBRI juga telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI.

"Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa. Sejauh ini WNI terpantau aman," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya