SOLOPOS.COM - Cabup nomor urut 3 di Pillada Klaten, Arif Budiyono (ABY) (kanan), saat datang memenuhi pemanggilan Bawaslu Klaten, Sabtu (24/10/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Cabup nomor urut 3 di Pilkada Klaten, Arif Budiyono alias ABY menyambangi kantor Bawaslu pada Sabtu (24/10/2020) pukul 12.30 WIB. Dia datang memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait penelusuran dugaan netralitas yang dilakukan seorang kepala desa (kades) di Klaten Utara, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ABY datang ke Bawaslu Klaten dengan menumpang mobil Toyota Innova. Begitu turun dari mobilnya, ABY yang mengenakan kaus warna merah dan bertopi itu langsung mengisi daftar buku tamu di ruang di bagian depan Bawaslu.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Setelah menunggu sejenak, ABY dipersilakan masuk ke salah satu ruangan yang telah disiapkan Bawaslu. Kedatangan ABY didampingi Koordinator Kesekretariatan Tim Pemenangan Paslon nomor urut 3, ABY-Harjanta (HJT), Riki Prapto Nugroho.

Derita Warga Miskin Myanmar Makan Ular & Tikus Selama Lockdown

Sehari sebelumnya, Jumat (23/10/2020) Bawaslu Klaten telah mengirimkan surat ke paslon nomor urut 3, ABY-HJT. Surat bernomor 294.4/Bawaslu Prov.JT/01.02/X/2020 tersebut terkait undangan klarifikasi.

Keterangan ABY selaku salah satu paslon di Pilkada 2020 dibutuhkan Bawaslu yang sedang menelusuri kasus dugaan pelanggaraan netralitas oleh seorang kades di Klaten Utara beberapa waktu lalu. Kegiatan kades asal Klaten Utara itu dinilai menguntungkan paslon tertentu di luar ABY.

"Saya datang ke sini untuk memenuhi panggilan Bawaslu Klaten. Tadi, saya dimintai mendengarkan suara [dari kegiatan kades yang mengundang salah satu paslon]. Saya diminta mendengarkan rekaman sekitar 10 menit. Intinya, kegiatan itu [dengan mendengarkan suara rekaman] termasuk kampanye atau tidak? Merugikan saya atau tidak?" Kata ABY, saat ditemui wartawan di Bawaslu Klaten, Sabtu (24/10/2020).

Tidak Jajan Kuliner di Luar Tapi Tertular Covid-19, Tokoh Ini Berbagi Kisahnya

Bagi Uang Lauk Pauk

ABY mengatakan rekaman suara yang didengarkan terkait dengan kegiatan bagi-bagi uang lauk pauk di salah satu desa di Klaten Utara. Pada kesempatan itu terdengar suara yang menggiring warga agar memilih paslon tertentu.

"Bagi saya, kegiatan tersebut bagian dari kampanye. Itu juga bagian dari money politik. Seorang kades itu harus berdiri tegak, harus netral, berdiri di semua paslon. Kalau seperti itu, tindakan kades tersebut tidak terpuji. Kades itu telah berkhianat dengan demokrasi. Biasanya, kades yang ikut sana-sini, pasti bermasalah. Kades itu harus disanksi. Di sini, saya juga mengucapkan terima kasih dengan Bawaslu Klaten [telah mengusut dugaan netralitas ASN]," kata ABY.

Hal senada dijelaskan Koordinator Kesekretariatan Tim Pemenangan Paslon nomor urut 3, ABY-HJT, Riki Prapto Nugroho. Tindakan yang telah dilakukan salah seorang kades di Klatren Utara secara gamblang sangat merugikan ABY-HJT selaku salah satu paalon di Pilkada 2020.

"Di sini, kami tak menyebut nama kades, paslon siapa, dan lokasi kades itu. Sebenarnya suara yang didengarkan [ABY] itu bentuknya video. Tapi, Bawaslu hanya mempersilakan untuk mendengarkan. Yang jelas, kegiatan itu sangat merugikan ABY-HJT selaku salah satu paslon," katanya.

Jualan di Fasilitas Umum, 29 PKL di Madiun Dikukut Satpol PP

Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrahman, mengatakan pemanggilan ABY terkait dengan klarifikasi dugaan pelanggaran netralitas seorang kades. Hasil klarifikasi akan menjadi bahan untuk dilaporkan ke sentra penegakan hukum terpadu (Gakkumdu).

"Kami belum bisa sampaikan [detail dugaan pelanggaran netralitas kades]. Bentuknya sebuah tindakan," kata Arif Fatkhurrahman.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Bawaslu Klaten tidak hanya memanggil ABY selaku paslon nomor urut 3. Sebelum ABY datang, Bawaslu juga meminta keterangan yang sama ke paslon nomor urut 2, One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya