SOLOPOS.COM - Profesor Edi Purwanta saat pengukuhan jabatan guru besarnya bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, di Gedung Resktorat UNY, Rabu (16/12). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Pendidik harus mampu memberikan pendidikan karier dan bimbingan karier terintegrasi menyangkut keterampilan kerja spesifik lewat mata pelajaran keterampilan.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Profesor Edi Purwanta saat pengukuhan jabatan guru besarnya bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, di Gedung Resktorat UNY, Rabu (16/12). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Profesor Edi Purwanta saat pengukuhan jabatan guru besarnya bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, di Gedung Resktorat UNY, Rabu (16/12). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Ekspedisi Mudik 2024

Harianjogja.com, SLEMAN – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bisa berkarya dan belajar layaknya anak-anak normal. Hal ini bisa terwujud jika pendidik mampu memberikan pendidikan karier dan bimbingan karier terintegrasi menyangkut keterampilan kerja spesifik lewat mata pelajaran keterampilan.

Tentu saja semua ini dengan catatan, memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus yang beragam. Jika hal ini diberikan, maka ABK mampu bersaing dengan anak-anak normal lainnya bahkan saat berada di dunia kerja.

“Terlebih, melalui determinasi yang kuat, individu berkebutuhan khusus dapat keluar dari zona pekerjaan stereotip dan memperoleh pekerjaan sesuai minat, bakat, dan potensinya,” kata guru besar bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Profesor Edi Purwanta saat pengukuhan jabatan guru besarnya, di Gedung Resktorat UNY, Rabu (16/12/2015).

Edi menaljutkan kemandirian finansial dapat tercapai yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup individu berkebutuhan khusus.

“Kemandirian kerja bisa tercapai jika pendidik melibatkan dirinya dan juga siswanya secara aktif dalam menjadikan siswanya memiliki karakter autonomous,” lanjut pria berkumis itu.

Dalam konteks bimbingan karier, keterlibatan tersebut berfokus pada kegiatan eksplorasi karier yang memiliki ranah kemampuan mengeksplorasi diri sendiri, kemampuan mengeksplorasi lingkungan, dan pemberian pengalaman belajar yang bermakna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya