SOLOPOS.COM - ABG pengamen Boyolali yang ditemukan di makam perbatasan Sukoharjo dan Sawit, Boyolali, saat berada di ruang aman Rumah Singgah Dinsos Boyolali, Senin (8/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Seorang pengamen anak baru gede (ABG), BW, 16, Boyolali yang selama dua bulan tidur di makam sang ayah di Klaseman, Gatak, Kabupaten Sukoharjo mulai tinggal di rumah singgah Dinsos Boyolali yang berada di daerah Mojosongo.

Selanjutnya, ABG lulusan sekolah dasar (SD) tersebut akan didaftarkan pelatihan montir karena belum mau melanjutkan sekolah formal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Boyolali, Arief Gunarto, mengatakan Pemkab Boyolali akan berkomitmen untuk mengawal dan bertanggung jawab atas BW.

“Hari ini [Senin] [bertemu] agendanya masih kami wawancara, kami ajak ngobrol dari hati ke hati, keinginannya apa akan kami salurkan. Kalau tadi sempat keluar omongan dari dek BW, keinginannya menjadi ahli bengkel mobil. Nanti kami salurkan ke sana,” kata Arief saat ditemui Solopos.com di ruangannya, Senin (8/8/2022).

Baca juga: ABG Pengamen Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam, Ini Kronologi Penemuannya

Arief mengatakan telah berdiskusi dengan Dinsos Boyolali dan relawan untuk mencarikan tempat tinggal sementara bagi BW agar tak lagi tidur di makam. Sembari menunggu waktu kursus montir mobil.

Saat ini BW juga akan dibimbing spiritualnya oleh seorang guru ngaji.

“Dua bulan tidur di makam juga harus dibenahi mentalnya biar pede dan menjadi ada yang dijadikan panutan untuk diikuti, baru kami arahkan ke pembinaan mentalnya dulu,” kata dia.

Saat disinggung mengenai akankan menempuh pendidikan formal, Arief mengungkapkan BW belum memiliki kemauan untuk itu. Ia mengatakan BW masih ingin mengikuti pelatihan menjadi montir mobil.

Sementara itu, BW saat ditemui terpisah di Rumah Singgah milik Dinsos Boyolali mengaku baru saja pulang dari membeli baju koko, sarung, buku, Al-Qur’an, dan alat salat.

Baca juga: Memilukan! ABG Pengamen Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayahnya

BW mengaku senang dan berterima kasih kepada Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Boyolali, Insan Adi Asmono, dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Arief Gunarto, yang telah membelikan barang-barang untuknya.

“Rasanya tinggal di rumah singgah ini senang, karena di sini [rumah singgah] lebih aman, nyaman dan tenang. Untuk nanti tinggal di mana, nanti nunggu Pak Insan,” kata dia.

Lebih lanjut, BW mengatakan ia terpaksa untuk tinggal di makam sang ayah karena tidak tahu lagi harus ke mana. Ia mengaku berasal dari Karangdowo, Klaten.

Ia mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal. BW mengatakan hanya menempuh pendidikan sekolah dasar di daerah Karangdowo.

Setiap hari BW naik angkutan umum dari makam ayahnya yang digunakan untuk tidur di dekat Kecamatan Sawit ke pemberhentian lampu merah Surowedanan.

Baca juga: Unik! Bawakan Musik Canon Rock, Pengamen Ini Tuai Pujian

“Saya tiap hari naik angkutan umum dari Sawit ke lampu merah Surowedanan. Saya tiap hari nyulaki [membersihkan dengan kemoceng] di lampu merah. Terus uang hasil kerja tersebut saya pakai untuk hidup sehari-hari,” jelas BW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya