SOLOPOS.COM - Abdi dalem duduk menerima uang kertas Rp10.000 pemberian dari Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehim, di Keraton Solo, Baluwarti, Pasar Kliwon, Rabu (27/4/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, SISKS Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, memberikan kekucah berupa sembako dan lembaran uang kertas Rp10.000 kepada abdi dalem dan warga sekitar, Rabu (27/4/2022).

Sejumlah abdi dalem memilih menyimpan uang tersebut dan tidak membelanjakannya. Berdasarkan pantauan Solopos.com, PB XIII menyerahkan paket sembako kepada sejumlah perwakilan abdi dalem pada acara Paring Kekucah Dalem.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Acara itu berlangsung di Sasana Putra Keraton Solo, Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 10.50 WIB. Sembako yang dibagikan terdiri dari bahan pangan berupa beras, mi instan, sirup, gula, dan roti.

Perwakilan abdi dalem juga menerima uang kertas dari raja, yakni satu lembar Rp10.000. PB XIII di kursi roda dibantu abdi dalem dan keluarga Keraton Solo menyerahkan kekucah berupa sembako dan uang kertas tersebut.

Perwakilan abdi dalem yang menerima paket sembako dan uang dipanggil satu per satu. Adapun jumlah paket sembako yang diberikan sebanyak sekitar 500 paket sembako untuk abdi dalem dan 500 paket untuk warga setempat.

Baca Juga: Ribuan Abdi Dalem Keraton Solo Dapat Kekucah Dari PB XIII, Apa Isinya?

5.000 Paket Sembako

Keraton Solo akan mendistribusikan paket sembako ke sejumlah penerima sampai lebih kurang 5.000 paket di dalam kota maupun luar kota. Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Adipati Dipokusumo, menjelaskan biasanya abdi dalem tidak memakai atau tidak membelanjakan uang yang diterima dari PB XIII saat Paring Kekucah Dalem.

“Ya terserah, hla panjenengan dingge napa? Memang ada orang yang percaya seperti kasir-kasir itu ada tempat uang pecahannya dimasukkan untuk susuk [kembalian]. Nah kalau ini disimpan untuk penarik,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Rabu.

Dia mengatakan penarik itu maksudnya sebagai penarik rezeki namun hal itu kembali kepada kepercayaan masing-masing orang, boleh percaya atau tidak. Banyak yang menerima lembaran uang kertas kekucah Raja Keraton Solo PB XIII lalu disimpan.

Baca Juga: Kirab Malam Selikuran Dan Tradisi Unik Lain Keraton Solo saat Ramadan

Istri KGPH Adipati Dipokusumo, Raden Ayu (RAy ) Febri Hapsari Dipokusumo, menjelaskan biasanya abdi dalem tidak memakai uang kekucah sebab uang tersebut bukan gaji. Kekucah Dalem biasanya diberikan PB XIII pada hari-hari tertentu, antara lain hari ulang tahun.

“Kekucah itu rasa bahagia Sinuhun, biasanya pada hari kelahiran, beliau seneng itu biasanya maringi. Nilainya terserah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya