SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa kelengkapan calon jamaah umrah saat memasuki Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). Sebanyak 366 orang melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali di Jawa Timur setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jemaah akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.

Solopos.com, JAKARTA–Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) melaporkan sebanyak 94 umat pelaku jemaah umrah di Bandara Juanda Surabaya gagal berangkat akibat tidak adanya petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memeriksa.

Kepala Bidang Umrah AMPHURI Zaky Zakaria menyampaikan gagal berangkat jemaah umrah di Bandara Juanda kerap terjadi dan bukan kali pertama. “Kemarin, 26 September, KKP Juanda kembali mengakibatkan kegagalan jemaah umrah sebanyak 94 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa (27/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun pada kegagalan kali ini, Zaky menyampaikan bahwa seluruh jemaah telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen, hanya terkendala petugas KKP yang tidak ada di tempat. Calon jemaah umrah yang telah tiba di bandara sejak dini hari menunggu petugas KKP untuk mendapatkan cap sebelum masuk ke imigrasi.

Ekspedisi Mudik 2024

“info dari Ketua Amphuri Jatim setelah meminta konfirmasi ke Imigrasi Juanda, pihak imigrasi sudah berusaha menelpon pihak KKP tetapi baru terangkat jam 7 pagi dengan alasan silent,” jelasnya.

Baca Juga Pendeta Alberth Yoku Ingatkan Gubernur Papua

Sebelumnya, kejadian gagal berangkat jemaah umrah di Bandara Juanda mulai terjadi sejak Agustus 2022. Zaky menjelaskan pada 16 Agustus 2022 sebanyak 24 orang di Bandara Juanda gagal berangkat akibat kurang masa jeda antara suntik vaksin meningitis dengan keberangkatan.

Kejadian tersebut berlangsung hingga 19 Agustus dengan total jemaah yang gagal berangkat sebanyak 88 orang. Pasalnya ada perbedaan jeda waktu suntik yang menurut Kemenkes selama 14 hari, sementara Arab Saudi sendiri mensyaratkan jeda 10 hari.

Selain itu, Zaky merasa pihaknya dipersulit mulai dari pembuatan passport, meminta rekomendasi dari Kementerian Agama, dan susahnya mendapatkan vaksin meningitis. Sejak Agustus, menurut Zaky, tiba-tiba vaksin meningitis hilang atau berkurang dari peredaran, bahkan KKP dari 3 provinsi sudah menyatakan tidak ada stok lagi sampai waktu yang tidak ditentukan.

Baca Juga AirAsia Indonesia Buka Tiga Rute Domestik Baru

Setelah kejadian tersebut, AMPHURI telah melakukan audiensi bersama KKP dan Kemenkes untuk membahas soal vaksin meningitis dan ketersediaannya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul 94 Jemaah Umrah Gagal Berangkat di Bandara Juanda, Ini Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya