SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan

Sembilan korban keracunan makanan dari Posyandu Gilingan, Solo, masih menjalani perawatan di RS.

Solopos.com, SOLO — Sembilan warga dari total 31 warga RW 009 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, yang keracunan makanan saat menghadiri kegiatan Posyandu Balita di Gedung Serba Guna setempat, Selasa (19/12/2017) pagi, masih dirawat di rumah sakit (RS).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Perawat Puskesmas Gilingan, Didik Subagiyo, menceritakan 15 dari 31 warga yang keracunan telah ditangani petugas kesehatan Puskesmas Gilingan yang datang ke Gedung Serbaguna RW 009 Gilingan pada Selasa pukul 15.30 WIB. Petugas datang setelah menerima panggilan dari Ketua RT 003/RW 009 Gilingan, Sukamto.

Karena mengalami gejala pusing dan mual yang disertai diare, salah satu balita yang diperiksa di Gedung Serba Guna harus dirujuk ke rumah sakit (RS). Sedangkan 14 warga lainnya diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik setelah diperiksa dan diberi obat.

Didik menyebut 16 warga lainnya tidak diperiksa petugas kesehatan dari Puskesmas Gilingan di Gedung Serba Guna karena mereka lebih dulu pergi ke sejumlah RS setelah mengalami pusing dan mual. Dia membeberkan 11 warga yang dirawat di RS merupakan bayi di bawah usia lima tahun (balita).

Sedangkan sisanya adalah warga dewasa dan lanjut usia (lansia). Hingga Rabu (20/12/2017) pukul 12.45 WIB, Didik mencatat ada sembilan warga yang masih dirawat. Mayoritas dari sembilan warga itu adalah balita.

“Ada beberapa warga yang memang masih harus dirawat di RS karena mereka bukan saja merasa mual dan pusing, tapi juga menderita diare. Mereka perlu mendapatan perawatan khusus karena badan masih lemas,” kata Didik saat ditemui Solopos.com di sela-sela memeriksa warga di Gilingan, Rabu.

Didik memastikan warga mengalami pusing, mual, bahkan diare setelah mengonsumsi makanan tambahan yang diberikan saat kegiatan Posyandu Balita. Namun, petugas kesehatan Puskesmas Gilingan belum bisa memastikan makanan apa yang mengandung bahan berbahaya sehingga membuat 31 warga mengalami gangguan kesehatan.

Dia mengatakan warga pada saat Posyandu mendapat makanan tambahan antara lain berupa sup, nasi, tempe, dan agar-agar. Menurut Didik, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo telah mengirim sampel beberapa jenis makanan tersebut ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL dan PPM) Jawa Tengah (Jateng).

Hal itu dilakukan agar DKK mendapatkan kepastian penyebab keracunan. Dia menyebut butuh waktu sehari hingga dua hari untuk DKK bisa mengetahui hasil uji kandungan makanan di laboratorium.

Sementara itu, petugas kesehatan Puskesmas Gilingan akan terus memantau kondisi warga yang keracunan. “Kami observasi terus kondisi warga. Kami juga membangun komunikasi dengan petugas di rumah sakit yang merawat warga Gilingan. Hingga kini hanya ada satu balita yang perlu perhatian lebih serius karena diare dan muntah. Sedangkan kondisi warga lain yang masih di RS maupun di rumah sudah membaik. Kami akan observasi terus sampai tidak ada keluhan lagi,” jelas Didik.

Didik mengimbau masyarakat khususnya para kader Posyandu lebih berhati-hati menyiapkan sajian makanan tambahan. Dia menerangkan masyarakat mesti memperhatikan kelayakan bahan baku, cara memasak, hingga cara penyajian dalam menyiapkan makanan tambahan.

Ketua RT 003/RW 009 Gilingan, Sukamto, menceritakan kronologi keracunan masal itu bermula saat digelar Posyandu. Hampir seluruh warga dewasa maupun anak-anak yang mengonsumsi makanan tambahan dari kegiatan Posyandu mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, mual, dan bahkan diare.

Dia menyebut rata-rata warga mulai mengeluh kesakitan pada Selasa siang hingga sore hari. Melihat kondisi itu, dirinya langsung menghubungi petugas Puskesmas Gilingan.

Sukamto yakin penyebab keracunan massal ini tidak ada unsur kesengajaan. Makanan tambahan pada Posyandu dibuat oleh warga RT 006/RW 009 bersama-sama. Mereka saat itu mendapat giliran menyediakan makanan tambahan untuk kegiatan Posyandu Balita RW 009 yang digelar setiap bulan pada Selasa ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya