SOLOPOS.COM - Ilustrasi stadion. DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, SOLO – Di era sepak bola modern seperti saat ini, banyak klub maupun asosiasi sepak bola nasional, yang memilih untuk mengubah stadionnya ke nuansa yang lebih baru. Mereka berlomba-lomba membangun stadion megah dan mewah sebagai markas timnya.

Meski demikian, beberapa tim maupun negara masih memilih untuk mempertahankan bentuk asli stadionnya. Unsur tradisional dan keunikan tetap dipertahankan guna menarik perhatian para suporter. Berikut 9 stadion teraneh dan terunik di dunia, dilansir ftbpro.com, Jumat (20/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lihat: Stadion Kantrida, Kroasia

9. Stadion Kantrida, Kroasia
stadion 1Merupakan markas tim HNK Rijeka Kroasia. Stadion ini dibangun di antara tebing bebatuan dan menjorok ke Lautan Adriatic. Lokasi ini sebelumnya digunakan sebagai tambang dan sepak bola kali pertama di digelar pada 1911 lalu. Dua tahun setelahnya, stadion dibangun dan resmi dibuka.

Setelah renovasi pada 2010 lalu, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 10.600, ditambah 2.000 tempat untuk tribun penonton berdiri. Sayangnya, ada rencana pada 2014, stadion ini akan dialihfungsikan menjadi fasilitas seni.

Lihat: Beijing National Stadium, China

8. Beijing National Stadium, China
beijingStadion Nasional Beijing, lebih dikenal sebagai Stadion Sarang Burung. Stadion ini dibangun dengan tujuan sebagai tuan rumah Beijing pada Olimpiade 2008 lalu.

Nama Sarang Burung diberikan pada stadion ini untuk merefleksikan bangunannya yang dari luar terlihat seperti sarang burung.

Lihat: Mmabatho Stadium, Afrika Selatan

7. Mmabatho Stadium, Afrika Selatan
afselStadion ini bisa digunakan sebagai arena multi-olahraga. Terletak di salah satu kota di Afrika Selatan, Mafikeng, dengan kapasitas sekitar 59.000 penonton.

Pembangunan stadion ini dilakukan oleh perusahaan konstruksi asal Rusia pada 1980-an. Fitur stadionnya memiliki tempat duduk berbentuk segitiga, dengan pucuk segitiga lebih tinggi dibanding bagian yang lain, untuk memberikan kesan unik.

Lihat: Allianz Arena, Jerman

6. Allianz Arena, Jerman
allianz arenaAllianz Arena merupakan markas dari tim juara Jerman dan Eropa, Bayern Munich. Selain itu, stadion ini juga sering digunakan oleh tim sekota Bayern, TSV 1860.

Dibangun saat Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 dengan menghabiskan biaya sebesar 340 juta euro atau senilai Rp5,66 triluin. Kapasitas stadion ini mencapai 70.000 penonton dan merupakan salah satu ikon stadion di Eropa.

Kesan futuristik melekat di stadion ini. Ini dikarenakan tampilan Allianz Arena mampu berubah-ubah warna, seusai dengan event yang sedang dihelat, sesuai dengan pencahayannya.

Lihat: Estadio Municipal de Braga Portugal

5. Estádio Municipal de Braga, Portugal
bragaTak ada tempat lain di dunia yang seperti Estadio Municipal de Braga. Stadion ini memiliki keunikan hanya memiliki satu tribun penonton di belakang gawang dan kedua ujungnya terbuka. Salah satu ujung stadion memiliki pandangan luas hingga ke Kota Braga, sementara sisi lainnya berbatasan dengan tebing bebatuan dari tambang Monte Castro.

Stadion ini merupakan salah satu yang dibangun saat Portugal menjadi tuan rumah Piala Eropa 2004. Sejak saat itu, stadion ini digunakan sebagai kandang Sporting Clube de Braga.

Lihat: Sapporo Dome, Jepang

4. Sapporo Dome, Jepang
sapporoKesan futuristik menempel erat di Sapporo Dome, yang dibangun oleh Jepang guna menghadapi Piala Dunia 2002. Saat ini, Sapporo Dome menjadi markas tim basebol Hokkaido Nippon Ham Fighters dan tim sepak bola Consadole Sapporo.

Keunikan stadion ini terlihat dari kubahnya, yang berada di atas tribun penonton. Selain itu, permukaan lapangannya juga mudah diganti-ganti dengan cepat, hanya butuh dua jam, karena digunakan oleh dua tim dari dua cabang olahraga berbeda.

Lihat: Brasil

3. Estádio Janguito Malucelli, Brasil
brazilStadion Janguito Malucelli, dikenal juga dengan nama Eco Stadiom. Terletak di Curitiba, dibangun dengan konstruksi hijau, yang mengedepankan kesederhanaan dan isu-isu ekologikal.

Eco Stadium dibangun untuk meminimalisir dampak pada lingkungan. Karena itu pembangunannya pun tanpa menggunakan beton.
Kursi penonton dibangun di atas tanah miring. Sementara, fasilitas kamar ganti dan ruang istirahat dibangun menggunakan kayu. Stadion ini menjadi markas mantan juara nasional Atletico Paranaense.

Lihat: Singapura

2. The Float at Marina Bay, Singapura
singapuraSeperti namanya, stadion ini dibangun secara mengambang di atas perairan Marina Bay. Kursi penonton terletak di pinggir pantai.



Meski demikian, stadion ini sebenarnya tak dibangun dengan tujuan untuk menggelar sepak bola. Sepak bola rencananya kali pertama di gelar di stadion ini adalah saat gelaran final Piala Singapura 2008 lalu. Namun, hal ini dibatalkan.
Stadion Float ini pun akhirnya menjalankan debutnya untuk sepak bola, setahun kemudian, pada 2009.

Terakhir: Kepulauan Faroe

1. Kepulauan Faroe
eidiDikelilingi oleh bukit dan perairan Samudra Atlantik, Stadion Eidi terlihat seperti stadion yang terisolasi. Stadion ini sulit digunakan menggelar sepak bola, karena masalahnya jika bola meninggalkan lapangan akan masuk ke perairan Samudra Atlantik.

Stadion ini juga tidak memiliki tribun khusus bagi penonton yang berdiri. Sehingga, hanya komunitas kecil yang menyaksikan pertandingan di tempat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya