SOLOPOS.COM - Pengunjung car free sunday (CFS) Wonogiri tampak memadati area dekat Alun-alun Giri Krida Bakti, Kabupaten Wonogiri, Minggu (17/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Sedikitnya 85 dari 481 pedagang yang terdaftar dalam keanggotaan paguyuban pedagang Car Free Sunday (CFS) Wonogiri absen berjualan pada Minggu (17/7/2022).

Kendati demikian, ketidakhadiran para pedagang tersebut lebih sedikit ketimbang pelaksanaan CFS pada pekan sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, mengungkap, mayoritas pedagang yang absen beralasan memiliki acara tersendiri yang tak dapat ditinggalkan.

“Memang masuk akal izinnya. Hanya, beberapa ada yang konfirmasi izin dadakan. Itu membuat agak susah mengondisikan lapaknya. Misalnya baru jam 4 atau 5 [pukul 04.00-05.00 WIB], konfirmasi tidak hadir di grup. Padahal presensi kehadirannya disiarkan Jumat,” kata Aswin saat dihubungi Solopos.com, Minggu (17/7/2022) malam.

Di sisi lain, puluhan pedagang yang izin membuat sejumlah ruang yang masuk dalam zona pedagang berkondisi kosong. Karenanya, sejumlah pedagang yang berlokasi di sebelahnya melebarkan dagangannya ke ruang milik pedagang yang izin.

Baca Juga: Ular, Sugar Gilder, hingga Kucing Ramaikan The Park Mall Sukoharjo

Namun dibanding dengan pelaksanaan CFS pada Minggu (3/7/2022), jumlah pedagang yang absen sudah lebih sedikit. Kala itu jumlah yang absen sebanyak 98 pedagang. Hal ini lebih lanjut berdampak pada meningkatnya perputaran uang dari hasil berdagang di CFS Wonogiri.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perputaran uang di CFS Wonogiri pada minggu kedua, 3 Juli 2022 lalu, mencapai sekitar Rp80 juta. Nilai itu merosot dari pelaksanaan CFS Wonogiri pada minggu pertama, 26 Juni 2022, yang menurut Aswin nilainya mencapai sekitar Rp120 juta.

CFS Wonogiri sempat libur pada Minggu (10/7/2022) karena bertepatan dengan perayaan Iduladha. CFS Wonogiri pada kembali digelar pada 17 Juli 2022. Pada pelaksanaan minggu ketiga tersebut, menurut Aswin perputaran uangnya mencapai sekitar Rp100 juta.

“Kalau hari ini [Minggu 17/7/2022] perputaran uangnya sudah mendingan dari minggu kemarin. Kisarannya di tengah-tengah,. Tempat saya sendiri misalnya, minggu pertama itu omzetnya bisa Rp1 juta, minggu berikutnya Rp500.000, dan pada minggu ketiga ini sudah Rp800.000. Saya tanya ke 20 pedagang secara random, rata-rata juga mengalami hal yang sama,” ujarnya.

Baca Juga: CFS Wonogiri Jadi Ajang Puluhan Anak Belajar Public Speaking

Disinggung mengenai upaya berikutnya untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil niaga di CFS Wonogiri, ia menyebut ada dua cara. Pertama, ia akan memfinalisasi data jumlah pedagang secepat mungkin. Jika sudah valid siapa saja pedagangnya, Aswin mengaku bakal melakukan promosi melalui media sosial.

“Kami mengunggah daftar pedagangnya. Sehingga pengunjung yang perlu sesuatu langsung menuju lokasi yang dituju, tidak sekadar jalan-jalan saja. Tapi kalaupun ada yang sekadar jalan-jalan juga tidak masalah,” terangnya.

Kedua, ia bakal mengarahkan pengunjung dan membagi titik keramaian ke seluruh zona pedagang. Misalnya, setiap pengunjung CFS dari arah barat mesti memutari bundaran patung Ir Soekarno sebelum menuju ke area timur. Begitu pula dari arah sebaliknya.

Untuk membagi lokasi keramaian itu sejumlah pembatas jalan sementara akan dipasang. Atas hal ini, ia mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya