SOLOPOS.COM - 81 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Kabupaten Wonogiri saat berfoto bersama Bupati Wonogiri, Joko Sutopo di Ruang Girimanik, kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Kamis (23/6/2022). (Solopos/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 81 orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Kabupaten Wonogiri akan diberangkatkan ke luar negeri pada awal sampai pertengahan Juli 2022. Momen tersebut sekaligus menjadi pemberangkatan perdana dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri setelah sempat berhenti selama pandemi Covid-19, 2020-2021.

Puluhan orang itu terikat kontrak dua tahun dengan perusahaan Epson yang berkantor di Malaysia. Mereka yang segera berangkat ke Malaysia ini merupakan fresh graduate atau lulusan tahun 2022 dari SMK. Saat bekerja di negeri jiran tersebut, mereka akan digaji 1.500 Ringgit atau senilai Rp5,4 juta-Rp5,6 juta per bulan jika dikonversi ke Rupiah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Puluhan pemuda yang akan bekerja di Malaysia itu tampak bahagia saat diberi pembekalan dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Ruang Girimanik, Kompleks Setda setempat, Kamis (23/6/2022).

Selain memberikan pembekalan, bupati yang akrab disapa Jekek itu juga menyampaikan permohonan maaf. Sebab dalam hal ini, Pemkab Wonogiri belum bisa menyediakan lapangan pekerjaan sesuai yang diinginkan.

Baca Juga: Wonogiri Kekurangan Penyuluh Pertanian, Begini Imbasnya

Terlebih jika dilihat dari aspek penggajian, upah minimum regional (UMR) yang tersedia masih jauh dari perusahaan elektronik di Malaysia tersebut.

“Yang kedua, ada sebuah pesan, bagaimana di negeri rantau, jauh dari sanak saudara, famili, pandai-pandailah membawa diri dan sikap. Termasuk bagaimana mengaktualisasi potensi yang dimiliki agar mimpi ke depan bisa berinvestasi mandiri bisa terwujud dengan baik,” jelas Jekek menirukan pesan yang disampaikannya ke 81 CPMI, saat ditemui wartawan, Kamis.

Dia juga mengaku bakal terus memonitoring pemberangkatan 81 CPMI tersebut. Hal itu dirasa perlu karena semua pembiayaan pemberangkatannya ditanggung perusahaan terkait.

Lantaran biaya pemberangkatan ditanggung perusahaan, 81 orang tersebut tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Lebih lanjut ia mengatakan telah menyiapkan 100 CPMI lainnya yang kini tinggal menunggu koordinasi dari lembaga penyalur.

Baca Juga: Kopi Ndorog, Bercita Rasa Fruitty dari Lereng Lawu Selatan di Wonogiri

Disinggung soal pilihan warga Wonogiri yang bekerja ke luar daerah, ia mengaku tak mempermasalahkannya. Prinsipnya, kata dia, bicara lapangan pekerjaan adalah opsi dari masing-masing pekerja. Terlebih, 81 orang yang berangkat ke Malaysia ini merupakan pekerja dalam kategori usia produktif.

“Maunya ke mana akan kami fasilitasi. Misal kami latih dulu sebelum berangkat, minimal ada pengenalan kultur/budaya setempat. Tapi berdasar pengalaman, yang paling banyak di Malaysia karena tidak pakai kursus bahasa,” ucapnya.

Target Pemberangkatan PMI

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti. Menurutnya, Disnaker Wonogiri menarget pada 2022 memberangkatkan tenaga kerja ke Malaysia sebanyak 500-600 orang.

“Atas saran Pak Bupati, kami prioritaskan sasarannya di sektor formal,” kata Ristanti kepada wartawan, Kamis.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Targetkan Sektor Pertanian Sumbang PDRB 40%

Dia melanjutkan, pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri mesti dipahami sebagai efek era globalisasi. Mau tidak mau di masa depan, sambungnya, bekerja di luar negeri merupakan hal yang biasa.

Dalam hal ini, Disnaker Wonogiri bakal berfokus mempersiapkan kompetensi dan fasilitas berupa penempatan ke negara yang dianggap perlindungan ketenagakerjaannya baik.

Dari data yang Ristanti sampaikan, ada tujuh negara tujuan pengiriman tenaga kerja dari Wonogiri hingga Juni 2022. Di antaranya, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Singapura, Brunei Darussalam, Korea Selatan, dan Jepang. Usia warga rata-rata yang diberangkatkan ke luar negeri, kata dia, ada pada usia muda dan produktif.

“Karena di sana gajinya besar, kami berpesan agar menunggu sampai sejahtera dulu. Jangan buru-buru healing dulu,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya