SOLOPOS.COM - RSUD Dr Moewardi Solo. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO – Lonjakan kasus Covid-19 di Soloraya membuat hampir seluruh bed di bangsal isolasi RS Moewardi Solo hampir penuh. Dari total 108 ruang yang tersedia, sekitar 80 di antaranya telah diisi oleh pasien probable, suspek, dan konfirmasi Covid-19.

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSDM Solo, Eko Haryati, mengatakan jumlah pasien yang dirujuk ke RS Moewardi Solo dengan gejala mengarah ke Covid-19 terus meningkat beberapa pekan terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika lonjakan terus terjadi, dua bangsal lain bakal disiapkan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.

“Saat ini kami menggunakan ruang Melati I dan II, kalau keduanya penuh kami akan membuka ruang Mawar 2 dan 3. Selama ini, ruang Mawar 2 dan 3 digunakan untuk bangsal VIP perawatan umum. Kami siapkan dua ruang itu,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (12/9/2020).

Cerita Ojol Dihukum Bersihkan Sungai Gegara Tak Pakai Masker di Solo: Malunya Minta Ampun! 

Berdasarkan data sebaran Covid-19 Jawa Tengah di laman corona.jatengprov.go.id, RSUD dr Moewardi  tengah merawat 61 pasien terkonfirmasi positif, 17 suspek, dan 3 probable. Pasien-pasien itu tak hanya berasal dari Soloraya, tapi juga Semarangraya, Ngawi, dan daerah lain, mengingat RS ini menjadi rujukan primer di Jawa Tengah.

Sementara, menilik data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo pada Jumat (11/9/2020) petang, total tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19 berjumlah 320 di 16 RS, baik rujukan utama, rujukan lini kedua, dan rujukan lini ketiga.

Dari 320 bed, sudah terisi 200an, baik pasien terkonfirmasi positif, suspek, dan probable. Namun, hanya 32 bed yang terisi itu adalah penduduk Solo.

Rem Blong, Truk Pasukan Raider Kecelakaan 2 Prajurit TNI Gugur 

RSUD Bung Karno

Selain RS Moewardi Solo, RSUD Bung Karno (RSBK) juga tercatat hampir penuh. Dari 25 bed isolasi yang tersedia, 24 di antaranya telah digunakan. Bahkan, DKK bersiap menyulap seluruh RS yang berlokasi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon itu sepenuhnya untuk merawat pasien Covid-19.

“Kami memilih memfungsikan RSBK sebagai RS tersentral dibandingkan membuat RS darurat. Jika digunakan sepenuhnya untuk pasien Covid-19, sedikitnya RSDM memiliki 200an bed,” ucap Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, terpisah.

Alternatif yang diambil DKK tersebut sesuai dengan edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai potensi lonjakan kasus pada bulan-bulan ini. Dinas diminta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) baik negeri maupun swasta untuk menyediakan atau meningkatkan kapasitas pelayanan Covid-19 pada saat terjadi lonjakan kasus baru.

Mabuk Ciu Dioplos Mextril, Anak Punk di Palur Ditangkap Satpol PP & Disuruh Salat 

Selain itu, meningkatkan kapasitas ICU khusus pasien Covid-19. Surat tersebut juga mencantumkan kriteria masuk dan pulang perawatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. RS dapat melakukan perawatan pasien Covid-19 sesuai dengan kriteria perawatan, diutamakan kriteria sedang dan berat.

Edaran itu juga meminta daerah menyediakan RS lapangan/darurat bagi pasien yang tidak memiliki fasilitas isolasi mandiri di tempat tinggal yang ditetapkan oleh pemda dan disupervisi RS pengampu. Juga, menyediakan rumah singgah di luar RS lapangan sebagai fasilitas tambahan untuk menampung pasien yang membutuhkan tempat isolasi mandiri yang disupervisi oleh puskesmas setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya