SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Musim kemarau diprediksi akan mulai memasuki Karanganyar pada akhir Mei 2021. Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar memeringatkan warga yang berada di lokasi rawan kekeringan untuk mewaspadai potensi penyakit diare pada momen tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi P2P Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (22/5/2021). Dia mengatakan di musim kemarau penyakit yang harus diperhatikan oleh masyarakat adalah potensi diare.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, penyakit diare bisa dipicu oleh kurangnya pola hidup bersih sehat (PHBS) yang diakibatkan minimnya air bersih di daerah rawan kekeringan.

“Untuk musim kemarau justru yang perlu diperhatikan adalah potensi diare. Karena kalau di daerah kekeringan kan kemungkinan airnya sedikit, jadi sarana untuk membersihkan alat makan dan lainnya itu minim. Itu yang bisa memicu terjadinya diare yang bisa dialami masyarakat di daerah rawan kekeringan,” terang dia kepada Solopos.com.

Baca juga; BPBD Karanganyar Waspadai Puncak Kemarau 2021, Ada Apa?

Menurut Winarno, satu-satunya cara menghindari diare hanyalah mempertahankan PHBS. Sehingga, warga yang berada di daerah rawan kekeringan di Karanganyar harus bersiap untuk hal tersebut.

“Satu-satunya cara ya harus tetap tertib pada personal sanitasi dan sanitasi lingkungan. Tapi untuk Karanganyar kan wilayahnya secara umum relatif mudah cari air, semoga di kawasan yang rawan kekeringan tidak terjadi pada musim kemarau ini,” imbuh dia.

Baca juga: Waduk Peninggalan Kolonial Ini Jadi Wisata Terkenal di Pati

Terkait potensi penyakit lainnya, Winarno mengatakan justru di musim kemarau potensi penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), Chikungunya, dan Leptospirosis tidak ada. Sehingga, pihaknya memprediksi akan terjadi penurunan kasus pada tiga jenis penyakit tersebut.

“Untuk penyakit lainnya relatif akan landai. Karena tiga penyakit tersebut justru malah merebak saat musim hujan. Kalau musim kemarau ini potensinya minim. Tahun ini juga dibandingkan tahun sebelumnya secara umum terjadi penurunan jumlah kasus, tapi saya belum bisa memberikan data pastinya,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memetakan di Karanganyar terdapat delapan desa yang rawan kekeringan di musim kemarau 2021. Beberapa desa tersebut antara lain terdapat di Paseban, Jumapolo; Karangbangun, Matesih; Kedawung, Jumapolo; Bakalan, Jumapolo; dan Krendowahono, Gondangrejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya