Solopos.com, BANYUMAS – Desa wisata Ketenger di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memiliki pesona alam menakjubkan seperti di Swiss. Pemandangan asri dengan pepohonan rindang serta aliran sungai yang jernih seakan benar-benar memberikan nuansa keasrian perdesaan Swiss.
Desa wisata semakin indah dengan beberapa air terjun yang mengelilinginya. Ada sekitar delapan curug di sana yang menyuguhkan pemandangan alami dengan kejernihan sumber mata air. Di antaranya Curug Bayan, Curug Jenggala, Curug Kembar, Curug Celiling, Curug Lawet, dan masih banyak lagi.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca juga: Parah! Zona Merah Covid-19 di Jateng Bertambah Jadi 8 Kabupaten
Selain pesona alam, Dewa wisata Ketenger memiliki situs bersejarah, seperti Rel Lori. Situs ini merupakan jalur kereta untuk mengangkut hasil hutan pada masa kolonial Belanda.
Kemudian ada juga bendungan peninggalan Jepang yang dibangun kembali oleh PLTA setempat dan sekarang menjadi salah satu wisata air.
Desa Wisata Ketenger juga menyuguhkan tontonan keseniah khas daerah Banyumas sebagai sarana hiburan serta edukasi. Salah satu kesenian yang disuguhkan adalah kesenian ebeg atau tari kuda lumping yang merupakan kesenian khas Banyumas.
Baca juga: Soloraya Ikut Bergetar Jika Gempa Megathrust & Tsunami Terjadi di Pesisir Selatan Jawa
Keindahan alam, situs bersejarah, hingga kesenian tradisional dalam satu paket inilah yang menjadi potensi dan keunikan desa wisata ini. Awalnya, desa ini dikelola secara swadaya oleh dua organisasi, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ‘Ketenger Adventure’ dan Pengurus Desa Wisata ‘Gita Gumilang.’ Namun sekarang ini hanya Pokdarwis ‘Ketenger Adventure’ yang aktif mengelola kawasan desa ini.