SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Luas lahan pertanian yang menerapkan konsep indeks pertanaman (IP) 400 di Sukoharjo ditambah 3.122 hektare dari 5.000 hektare menjadi 8.122 hektare. Data luas lahan pertanian mengacu hasil identifikasi petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian dan pemerintah desa/kelurahan di 12 kecamatan.

Saat ini, Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo terus mematangkan persiapan penerapan konsep IP400 di lahan pertanian pada 2022. Petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) bersama pemerintah desa/kelurahan telah merampungkan identifikasi areal persawahan dengan konsep IP400 yang memiliki keunggulan bisa empat kali tanam/panen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan hasil identifikasi disebutkan lahan pertanian yang siap menerapkan konsep IP400 seluas 8.122 hektare. Padahal, awalnya lahan pertanian yang menerapkan konsep IP400 ditarget 5.000 hektare.

Baca Juga: Hilang, Sepeda Motor Warga Sukoharjo Dijual Si Pencuri di Facebook

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada tambahan sekitar 3.122 hektare lahan pertanian yang siap menerapkan konsep IP400. Jadi total lahan sawah yang menerapkan konsep IP400 seluas 8.122 hektare,” kata Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (3/12/2021).

Bagas menyebut ribuan hektare lahan pertanian itu telah memenuhi syarat konsep IP400 yakni ketersediaan pasokan air selama empat kali masa tanam, lahan pertanian sudah tiga kali masa tanam. Selain itu, lahan pertanian tersebut bukan daerah endemis organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti tikus dan wereng batang cokelat.

Benih padi yang ditanam di lahan pertanian IP400, menurut Bagas merupakan genjah yang berumur pendek dan tahan kekeringan. Padi genjah dapat dipanen saat memasuki 90 hari sehingga lahan pertanian bisa ditanami padi empat kali dalam setahun.

Baca Juga: Kisah Serka Suyanta, Setiap Hari Bagi-Bagi Masker Gratis di Sukoharjo

Mekanisasi Pertanian

“Kunci keberhasilan penerapan konsep IP 400 adalah ketersediaan pasokan air, mekanisasi pertanian yang mumpuni dan penggunaan benih genjah,” ujarnya.

Pemkab Sukoharjo telah berkomunikasi dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk mematangkan persiapan penerapan konsep IP400 di lahan sawah. Selain itu juga sudah digelar sarasehan dengan para pengurus Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur dan Colo Barat, gapoktan dan kepala desa pada November.

Hal ini bagian dari persiapan penerapan konsep IP400 pada tahun depan. Ketua P3A Colo Timur, Sarjanto, menyatakan para petani mendukung upaya pemerintah dalam penerapan konsep IP400 di lahan pertanian serta target ekspor beras ke luar negeri.

Baca Juga: Harga Tanah Gentan Sukoharjo vs Colomadu Karanganyar, Mahalan Mana?

Namun, Sarjanto meminta Pemkab harus bisa menjamin ketersediaan pasokan air ke lahan pertanian dalam penerapan konsep IP400. Lahan pertanian yang menerapkan konsep IP400 diproyeksikan di sekitar saluran Colo Timur dan Colo Barat untuk memudahkan suplai air.

“Jumlah desa di sekitar saluran Colo Timur sebanyak 51 desa dan Colo Barat sebanyak 24 desa. Saluran induk Colo Timur dan Colo Barat mengiris sembilan kecamatan di Sukoharjo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya