FILM TERBARU : Inilah 5 Film Indonesia Layak Tonton September 2016

Film terbaru Indonesia patut Anda tonton di bulan September 2016.

Solopos.com, SOLO – Industri perfilman Indonesia seolah mulai bergairah. Di tengah ramainya film-film box office produksi luar negeri, bulan ini enggak ada salahnya mengintip beberapa film garapan sineas Indonesia yang tak kalah menarik.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Bulan ini beberapa film yang sudah masuk daftar pemutaran di sejumlah bioskop di tanah air memiliki beragam genre. Dari mulai film drama, remake, komedi hingga film yang diangkat dari kisah nyata siap untuk disaksikan.

Inilah 5 film Indonesia yang patut Anda tonton di bulan September 2016:

Ini Kisah Tiga Dara
Ini Kisah Tiga Dara memang bukan film baru di layar perfilman Indonesia. Tiga Dara merupakan film komedi musikal yang diproduksi tahun 1957 dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Di masanya, film ini menuai banyak pujian dan kesuksesan dalam mengangkat persoalan hidup tiga perempuan, Nunung, Nana, dan Nenny.

Seperti dilansir dari Liputan6.com, film Ini Kisah Tiga Dara masih berakar pada cerita yang sama dari film lamanya. Gendhis yang diperankan Shanty Pardedes, anak pertama yang terus didorong sang Oma yang diperankan Titiek Puspa untuk segera menikah. Sayangnya, daripada harus PDKT (pendekatan) dengan para lelaki, Gedhis lebih suka sibuk di dapur, berkreasi dengan peralatan dapur untuk bisa menyajikan makanan yang lezat.

Ini Kisah Tiga Dara [twitter.com]

Film yang telah dirilis 1 September lalu ini, rencananya juga tidak hanya akan dinikmati masyarakat Indonesia. Pasalnya, film Ini Kisah Tiga Dara akan menjadi salah satu film Indonesia yang akan diputar di Tokyo Film Festival pada Oktober mendatang.

Aku Ingin Ibu Pulang
Tak seperti film komedi yang selama ini banyak diperankan oleh Nirina Zubir. Kali ini, film bergenre drama keluarga, menjadi film yang begitu berarti bagi Nirina.

Aku Ingin Ibu Pulang bercerita tentang perjuangan seorang bocah lelaki, Jempol Budiman yang diperankan oleh Jefan Nathanio yang bersusah payah mencari ibunya yang pergi dari rumah. Kehidupan sebuah keluarga yang hidup sangat pas-pasan dengan kedua orang tua yang bekerja banting tulang demi mencukup kebutuhan hidup sehari-hari.

Aku Ingin Ibu Pulang [youtube.com]

Mengetahui perbuatan ibunya, Jempol bertengkar dengan ibunya dan berakibat pada perginya Satri dari rumah. Sejak saat itu, Jempol merawat dan mengurus sang ayah sendiri. Suatu ketika Jempol mengikuti perlombaan lari, dan dia berhasi memenangkannya.

Kemenangan Jempol apda perlombaan itu membuatnya diundang untuk tampil di sebuah stasiun televisi oleh Andy F. Noya. Dalam acara itu, Jempol pun berusaha untuk menemukan ibunya dan berharap ibunya pulang kembali ke pelukan keluarganya.

Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 1
Siapa yang tidak kenal trio legendaris, Dono, Kasino dan Indro. Film-film lawas mereka masih terus diputar dan komedi yang disampaikan seolah tak pernah mati oleh zaman.

Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 [youtube.com]

Algojo: Perang Santet
Film aksi dengan mengangkat sosok karakter berkekuatan super masih sangat jarang diproduksi oleh sineas Indonesia. Kali ini, sutradara yang pernah sukses menggarap AADC pertama, Rudy Soedjarwo, menghadirkan karakter manusia super dalam film terbarunya Algojo: Perang Santet.

Film bergenre fantasi ini menghadirkan sentuhan science fiction (sci fi) ala Indonesia, yakni dengan menghadirkan kekuatan mistis dari santet. Santet sudah menjadi bagian dari kehidupan yang berkembang di tengah masyarakat di Indonesia.

Algojo Perang Santet [twitter.com]

Athirah
Bukan hal baru di Indonesia sebuah film mengulik kehidupan seorang tokoh besar yang bisa memberikan inspirasi bagi para penontonnya. Kali ini Mira Lesmana dan Riri Riza. kembali dengan proyek barunya setelah sukses menampilkan kembali kisah Rangga dan Cinta dalam Ada Apa Dengan Cinta 2.

Athirah [youtube.com]

Athirah diperankan oleh Cut Mini, yang kisahnya menceritakan pergulatan ibunda Jusuf Kalla dalam mempertahankan keutuhan keluarganya saat seorang perempuan masuk ditengah-tengah rumah tangganya. Di tengah budaya yang ada saat itu, poligami mungkin saja terjadi dan tidak ada ruang bagi perempuan untuk menolaknya.