SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Sebanyak 75% bayi yang lahir di Kecamatan Wedi Klaten langsung mendapatkan air susu ibu (ASI). Hal tersebut tak terlepas dari keberhasilan para bidan serta stakeholder terkait dalam menyosialisasikan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Kepala Puskesmas Wedi (Klaten) dr Bambang Pujiharjo menjelaskan, menyusu seperti dalam program IMD berbeda dengan menyusui. Dengan kata lain, IMD bukanlah program ibu menyusui bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. “Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. “Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu,” tandasnya.

Banyak keuntungan yang didapat oleh bayi dengan IMD ini. Sebab makin cepat bayi tersebut meminum ASI, maka bayi tersebut akan mendapatkan ASI yang eksklusif. “ASI yang eksklusif mengandung kolostrum yang tinggi, yaitu suatu zat kebalan pad tubuh manusia. Dengan demikian, maka dalam pertumbuhannya anak tersebut tidak mudah sakit, tidak mudah diserang penyakit,” paparnya.

Sejak diraihnya prestasi ini, Puskesmas Wedi terus mensosialisasikan tentang program IMD ini. Salah satunya ialah melalui satu Puskesmas induk dan tiga puskesmas pembantu dengan 22 bidan yang tak henti-hentinya memberikan pemahaman kepada para ibu-ibu, khsusnya ibu hamil, tentang pentingnya IMD tersebut.  “Sasaran sosialisasi adalah diutamakan bagi ibu hamil yang kehamilannya sudah berusia 7 bulan ke atas. Dan hingga kini program IMD di Wedi cukup berhasil,” katanya.

Atas keberhasilan program IMD inilah, tim PKK Kabupaten Ogou Komoring Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan PKK OKI yang dipimpin oleh Ketua TP PKK OKI Hj Tartila Ishack melakukan kunjungan ke Desa Pandes Kecamatan Wedi Klaten. Rombongan istri bupati OKI tersebut langsung diajak ke lapangan, tepatnya di Dukuh Pandes, Desa Pandes, Kecamatan Wedi. Desa Pandes menjadi desa yang harus dikunjungi, karena sejak enam tahun silam telah berdiri Posyandu terintegrasi.

“Di sana terdapat Posyandu Anak, Posyandu Lansia dan PAUD. Yang lebih istimewa lagi, di Desa Pandes ini menjadi pilot project program IMD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten Ronny Roekmito.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya