SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyerahkan Bantuan Sembako Pangan secara simbolis kepada warga Kecamatan Purwantoro, Wonogiri di Kantor Kecamatan Purwantoro, Senin (12/5/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 9.695 Kepala Keluarga di Wonogiri mendapatkan perluasan Bantuan Sembako Pangan (BSP) sebagai dampak pandemi Covid-19. Total ada 72.249 KK di Wonogiri yang mendapat bantuan tersebut.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Wonogiri, Maryono, mengatakan sebelumnya jumlah penerima Bantuan Sembako Pangan di Wonogiri sebanyak 62.554 KK. Sebagai dampak Covid-19, ada penambahan jumlah penerima, yakni 9.695 KK. Sehingga penerima BSP saat ini sebanyak 72.249 KK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

90 Pedagang dan Kuli Panggul di 2 Pasar Sragen Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya

Mulai Sabtu (9/5/2020) hingga Selasa (12/5/2020), Kepala Dinas Sosial dan jajarannya menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada masyarakat yang memeroleh bantuan di setiap kantor kecamatan.

Ekspedisi Mudik 2024

KKS digunakan untuk mencairkan BSP di e-warung yang ditunjuk salah satu Himpunan Bank Negara (Himbara). Rata-rata setiap desa terdapat satu hingga dua warung yang bisa melayani pencairan sembako. Nilai sembako yang diterima setiap KK yaitu Rp200.000. Bantuan yang diperoleh berupa sembako yang mengandung sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Tergetnya, pekan depan kartu tersebut sudah bisa digunakan penerima untuk membeli sembako di e-warung setiap desa. Pasalnya Himbara akan mulai mengaktifkan rekening masing-masing penerima pada 13-14 Mei 2020.

Tambah, Gedung Al Irsyad Akan Jadi Rumah Karantina Pemudik Solo Berikutnya?

“Himbara akan membuka rekening secara kolektif kemudian diaktifkan. Jika sudah cair, pemerintah pusat akan memberitahukan ke pemegang rekening,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya Selasa (12/5/2020).

Verifikasi Data

Hasil dari verifikasi dan penyaringan data yang dilakukan Dinsos Wonogiri, sekitar 2.000 KK dari 9.695 KK yang memperolah bantuan ditarik, alias tidak mendapatkan bantuan. Karena ada anggota KK yang sudah meninggal, pindah tempat tinggal dan bahkan ada yang sudah mampu secara ekonomi.

“Data tersebut kan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial [DTKS], yang mendata dari pusat. Sebelum kartu dibagikan kami mencoba memverifikasi agar bantuan bisa tepat sasaran,” ujar dia.

Jalur Tikus di Sragen Ramai Dilintasi Mobil dari Luar Kota, Waspadai Lonjakan Pemudik

Agar tidak terjadi banyak kesalahan sasaran penerima bantuan, Dinsos Wonogiri memverifikasi data DTKS dengan administrasi kependuudkan. Sebelum disalurkan selalu diverifikasi, sehingga ketika pencairan kesalahan sasaran bisa diminimalisasi.

“Harapan kami bantuan BST segera bisa terealisasi, sehingga kami segera mendistribusikannya kepada warga yang berhak menerima. Selain itu, jika BST sudah selesai bisa menindaklanjuti bantuan sembako dari provinsi dan kabupaten,” kata Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya