SOLOPOS.COM - Kondisi warga di Desa Dayu dan Krendowahono yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Cemara Minggu (10/1/2021) malam. (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sebanyak 70 jiwa dalam 28 keluarga di Desa Dayu dan Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar terdampak banjir luapan air Sungai Cemara Minggu (10/1/2021) dini hari. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai lutut orang dewasa.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan banjir terjadi akibat hujan yang terjadi di kawasan Gondangrejo dari sore hingga malam hari. Hal ini mengakibatkan debit air Sungai Cemara naik dan meluap hingga menggenangi rumah warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

TKW yang Jasadnya Telantar di Malaysia Tak Punya Ahli Waris di Sragen, Kok Bisa?

Saat terjadi banjir, menurutnya, warga yang rumahnya sempat digenangi air sungai langsung mengungsi ke rumah saudara terdekat yang aman.

“Total ada 70 keluarga yang terdampak. Untuk di Dayu ada 23 keluarga dan Krendowahono lima keluarga. Ada satu masjid juga yang terdampak banjir. Tadi pagi sudah ada kerja bakti, sekarang aktivitas sudah berjalan normal kembali,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (11/1/2021)

Sundoro mengatakan banjir di Dayu dan Krendowahono baru terjadi kali ini setelah sekian lama. Sebagai tindak lanjut, bantuan logistik langsung dikirimkan BPBD Karanganyar ke lokasi bencana banjir di momen yang sama. Lantaran cuaca tidak menentu, Sundoro mengimbau warga untuk lebih waspada mengantisipasi hal serupa terjadi.

“Ini baru terjadi. Biasanya itu di sana bukan wilayah rawan banjir. Tapi karena dampak dari Sungai Cemara yang meluap, mereka kena imbasnya. Kami sudah tindaklanjuti, dan tadi pagi saya pantau lagi mereka sudah kembali ke rumah masing-masing,” papar dia.

PSBB Wonogiri: HIK dan PKL Maksimal Buka Sampai Pukul 22.00 WIB

Terpisah, Kades Dayu, Agus Susilo, mengatakan naiknya debit air sungai mulai terjadi pukul 21.00 WIB. Menurutnya, air menggenangi jalan dan rumah warga mulai ketinggian 30 sentimeter hingga 1,5 meter.

“Kemarin belum sampai buat tenda pengungsian. Tadi pagi warga sudah bersih-bersih saat air mulai surut pukul 02.00 WIB tadi,” terang dia.

Menurut Agus, banjir terjadi lantaran jarak antara bibir Sungai Cemara dengan pemukiman warga yang terdampak hanya sekitar 50 meter hingga 60 meter. Sejak lima tahun terakhir, banjir baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya