SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

BANTUL-Tujuh orang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Bantul. Enam orang berhasil diselamatkan SAR, sementara seorang lainnya hilang tergulung ombak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ke-7 orang merupakan rombongan asal Banjarsari, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Awalnya rombongan yang berjumlah 12 orang berangkat dari Banjarsari Selasa (24/12/2012) sore. Mereka sempat berwisata ke Malioboro dan baru tiba di Pantai Parangtritis sekitar pukul 12.00 malam.

Setelah bermalam di salah satu warung di kawasan Parangtritis, Rabu (26/12/2012), sekitar pukul 05.30 WIB, mereka menuju bibir pantai. Awalnya rombongan remaja ini bermain bola di pinggir pantai. Tapi saat itu salah seorang dari mereka menendang bola terlalu keras hingga bola mengarah ke laut dan terbawa ombak.

“Tadi teman-teman berusaha mengejar bola karena ombaknya awalnya kecil. Tapi pas turun ke air, tiba-tiba datang ombak besar. Yang sana teriak, yang sini juga teriak minta tolong. Saya dan teman-teman lain berusaha menolong tapi malah ikut terseret. Panik, air masuk mulut. Sudah mau mati rasanya,” kata salah satu korban, Sunardi.

Beruntung saat peristiwa terjadi sejumlah anggota SAR sudah ada di lokasi dan langsung berusaha menyelamatkan. Dari tujuh orang, 6 orang yang berhasil diselamatkan adalah Sunardi, 32, Fajar Faritma, 17, Irsa Aditya, 13, Bagas Wijanarka, 14, Didit Prayogo, 15, dan Waras Supriyadi, 14.

Sedangkan satu orang yang hingga siang ini masih belum ditemukan adalah Prihandoyo, 13. Tim SAR Parangtritis dibantu SAR Polisi Air Polda DIY dan Basarnas masih berusaha melakukan pencarian.

“Kami masih terus upayakan agar hari ini bisa ditemukan. Personel menyisir dengan papan selancar hingga ke tengah dan kita tebari jaring di sejumlah titik,” terang Ali Susanto, Komandan SAR Parangtritis.

Dari pantauan, tidak kurang dari 10 personel SAR terlihat timbul tenggelam di tengah laut di antara gelombang Laut Selatan. Sementara belasan lainnya berada di pinggir pantai memegang tali plastik pengendali jaring eret yang ditebar di laut.

“Sesuai protap, upaya pencarian akan kita lakukan hingga tiga hari ke depan jika korban belum ditemukan. Tapi yang terpenting, kami berharap wisatawan yang datang kesini (Parangtritis) kami imbau hati-hati. Kalau bisa jangan berenang di laut,” pesan Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya