SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang berada di lereng Gunung Merapi kini telah terbebas dari ancaman kekeringan saat musim kemarau. Desa Bumiharjo menjadi salah satu desa yang kebutuhan air bersihnya paling lancar dibandingkan dengan berbagai desa lainnya di lereng Gunung Merapi yang mengalami kekeringan selama tujuh tahun terakhir.

Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Lasono, mengatakan daerahnya terbebas dari ancaman kekeringan di musim kemarau menyusul telah difungsikannya sumur yang dibuat secara gotong royong pada 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sumur dengan kedalaman 247 meter itu berada di Surono Kidul RT 005/RW 002 desa setempat. Debit air di sumur itu diperkirakan mencapai empat liter per detik.

"Sejak dibangun sumur itu, daerah kami termasuk yang paling lancar kebutuhan air bersihnya. Hal itu termasuk saat berlangsung musim kemarau," kata Lasono, kepada Solopos.com, Jumat (23/4/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Hore, Bus Tingkat Werkudara Solo Sudah Boleh Masuk Wilayah Sukoharjo

Lasono mengatakan di desanya terdapat 2.181 jiwa atau 717 kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk tersebut tersebar di 10 dukuh atau 21 RT/enam RW.

"Saat ini musim kemarau tak akan berpengaruh di desa kami. Semua warga sudah dapat memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan, kami bisa mengalirkan air bersih itu sampai ke desa tetangga, seperti di Kendalsari, Dompol, dan lainnya," katanya.

Beli Air

Lasono mengatakan sebelum sumur difungsikan, warga Bumiharjo mencukupi kebutuhan air bersih dengan cara membeli air saat musim kemarau tiba. Harga air bersih sebanyak satu tangki minimal senilai Rp150.000.

"Satu tangki itu ukurannya 5.000 liter. Tapi saat ini tak perlu beli lagi. Saat musim kemarau tiba, kami tak perlu bingung lagi memenuhi kebutuhan air bersih karena sudah ada sumur yang bisa diandalkan," katanya.

Baca juga: Cegah Klaster Tarawih di Klaten, Warga Panas dan Batuk Jangan ke Masjid

Sebagaimana diketahui, lantaran debit air sumur di Bumiharjo berlimpah, air tersebut bakal dimanfaatkan Pemdes untuk menambah pendapatan desa di waktu mendatang. Hal itu berupa memproduksi air minum dalam kemasan alias botolan.

"Nama produknya Toya Wening Bumiharjo Bangkit. Saat ini masih sebatas galon, sedangkan botolannya masih sampel dan dikonsumsi untuk kalangan sendiri [warga Bumiharjo]. Kami masih mengurus perizinannya," kata Lasono.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, sejumlah desa di lereng Gunung Merapi yang sering memperoleh bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten saat memasuki musim kemarau, di antaranya Kendalsari, Tegalmulyo, Sidorejo, Tlogowatu, dan Tangkil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya