SOLOPOS.COM - Siswa SMKN 1 Miri, Sragen, menjawab soal Ujian Akhir Semester di sekolah setempat, Senin (25/11/2019). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN —Tujuh siswa SMKN 1 Miri, Sragen, yang menjadi korban aula ambruk terpaksa melewatkan hari pertama ujian akhir semester yang digelar pada Senin (25/11/2019) karena masih dirawat di rumah sakit.

Kepala SMKN 1 Miri, Sarno, mengatakan terdapat dua siswa yang masih dirawat di RS Karima Utama Kartasura, satu siswa dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Solo, satu siswa dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo, dan tiga siswa dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Satu siswa yang dirawat di RSUD dr. Moewardi tersebut merupakan rujukan dari RS Karima Utama Kartasura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah menjalani operasi patah tangan dan kaki di RS Karima Utama, ada tiga jari yang belum bisa digerakkan sehingga dia dirujuk ke Moewardi. Setelah diperiksa sarafnya, dokter mengatakan masih ada harapan tiga jari itu bisa digerakkan,” ujar Sarno saat ditemui di kantornya, Senin pagi.

Satu siswa yang dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Solo baru saja menjalani operasi bedah otak. Ini setelah siswa yang bersangkutan mengalami pendarahan pada bagian kepala. Sementara salah satu siswa yang dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menjalani operasi pada Senin.

Lantaran masih menjalani perawatan di RS, tujuh siswa itu tidak bisa mengikuti ujian akhir semester pada Senin. Sementara beberapa siswa lain yang sempat menjalani rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit sudah bisa mengikuti ujian akhir semester.

Tujuh siswa yang melewatkan ujian akhir semester itu dijadwalkan mengikuti ujian susulan sepulang mereka dari rumah sakit. “Untuk ujian nasional saja ada ujian susulan, apalagi hanya ujian akhir semester. Setelah mereka pulang dari RS, nanti kami sediakan waktu untuk ujian susulan,” jelas Sarno.

Terdapat tiga mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama ujian akhir semester. Ketiga mata pelajaran itu adalah Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Jawa.

“Soal Bahasa Indonesia ada 60. Semua pilihan ganda. Semua soal saya kerjakan. Saya optimis bisa menjawab soal dengan benar sebanyak 65%,” ujar Rizki Purnama, 15, siswa Kelas X Jurusan Teknik Pengelasan SMKN 1 Miri yang masih merasa sedikit trauma dengan insiden ambruknya aula yang mengakibatkan 22 temannya terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya