SOLOPOS.COM - Tenda darurat BNPB di halaman RSUD dr Moewardi Solo, Jumat (25/6/2021). (istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Kementerian Sosial atau Kemensos mengirim bantuan tenda darurat untuk tujuh rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 Kota Solo. Tenda tersebut untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) sementara menyusul tingginya rujukan pasien Covid-19 dari berbagai daerah.

Ketujuh RS tersebut antara lain RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo, RSUD Bung Karno (RSBK), RS Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta, RSUD Ngipang, dan RS Kasih Ibu. Selain itu tenda darurat juga disiapkan untuk Solo Technopark (STP).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tenda tersebut merupakan salah satu upaya penanganan agar pasien tidak telantar mengingat tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 yang tinggi.

Baca Juga: IGD Penuh, Sejumlah RS Minta Bantuan Tenda Darurat Ke Pemkot Solo

Ekspedisi Mudik 2024

“Beberapa RS kami pasangi tenda jangan sampai terjadi pasien menunggu di emperan. Kalau di tenda, setidaknya lebih aman. Mereka juga mendapatkan penanganan. Kondisi di IGD pun juga mengantre masuk ruang isolasi,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/6/2021).

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan tenda darurat dari Kemensos untuk RS Kota Solo tersebut digunakan untuk pasien yang datang langsung tanpa melalui mekanisme Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi (SIRRST).

RS tak bisa menolak pasien sehingga terpaksa merawat mereka di tenda darurat. Ia tak menampik perawatan di tenda berisiko penularan, namun RS dipastikan sudah menyiapkan antisipasi dan standard operating procedure (SOP) sendiri.

Baca Juga: Waduh! RSUD Moewardi Solo Catat Sejumlah Pasien Covid-19 Meninggal Saat Masih di IGD

“Mungkin pasien itu sudah tidak punya pilihan karena RS sudah tidak bisa menerima rujukan, sudah penuh. Tapi, SIRRST ini perlu dikerjakan sehingga tidak terjadi keterlambatan. Petugas kesehatan bebannya besar,” jelasnya.

Tidak Ada RS Yang Menutup Pintu Untuk Pasien

Sampai saat ini, IGD 16 RS rujukan Covid-19 tak ada yang tutup, meski di sejumlah daerah mulai menutup pintu bagi pasien. Ia mengakui penutupan merupakan pilihan sulit, namun kemampuan IGD juga terbatas.

Karena itu pula tenda darurat didirikan di RS rujukan Covid-19 Solo termasuk dari Kemensos karena tidak mungkin RS menolak pasien.

Baca Juga: RS Dr Moewardi Solo Tambah 3 Tenda Darurat, Kota Bengawan Tidak Baik-Baik Saja

Selain itu, DKK berharap pasien yang tak bergejala bisa menjalani isolasi mandiri atau terpusat dan tidak perlu ke RS. Kapasitas ruang isolasi dan ICU Covid-19 sudah terus ditambah, namun tetap saja penuh.

“Jumlahnya 983 bed dari semula 480 bed. Lonjakan pada Januari-Februari lalu saja cuma sampai 880 unit. Kami usahakan sampai 1.000 unit. RS menambah tempat tidur ini bukan hal mudah. Terkait nakes juga,” katanya.

Baca Juga: Bed Isolasi Pasien Covid-19 RS Kota Solo Selalu Penuh Meski Terus Ditambah

Terpisah, Manajer Humas dan Pemasaran RS Kasih Ibu (RSKI) Solo, Divan Fernandes, menyebut rujukan pasien Covid-19 selalu ada setiap hari.

“Kami sudah lama berencana memasang tenda. Namun, jumlah ruangan masih tetap, 90 unit. Kami merekrut tenaga kesehatan per pekan ini. Tidak hanya untuk penanganan Covid-19, tapi seluruhnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya