SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi digital keuangan. (bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kemajuan teknologi membuat transaksi digital makin marak digunakan oleh masyarakat. Namun demikian, masyarakat harus tetap waspada akan bahaya transaksi digital, karena setiap kemajuan teknologi akan selalu dibarengi dengan ancaman siber yang kian meningkat.

“Saat ini kita menghadapi era kemajuan teknologi yang semuanya serba digital. Seiring dengan kemajuan tersebut, awareness kita terhadap ancaman digital juga harus semakin ditingkatkan,” ujar Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra, Minggu (28/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui, jika sebelumnya kebutuhan transaksi hanya mengandalkan mesin EDC (Electronic Data Capture) dan ATM transfer, sekarang sudah banyak bermunculan fitur-fitur digital baru seperti scan QRIS, QR Code, mobile transfer, dan lain-lain.

Baca juga: Prospek Cerah Bank Digital di Tengah Gurihnya Pasar Milenial

Andri Hutama menambahkan saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami akan bahaya serangan digital terutama di kehidupan finansialnya. Padahal, masyarakat tidak tahu kapan mereka akan menjadi target serangan siber.

“Maka dari itu, akan lebih baik jika kita bisa mempersiapkan diri kalau-kalau kita menghadapi serangan siber dari pihak luar demi menjaga keamanan finansial digital masing-masing,” urai dia.

Simak tujuh tips menjaga keamanan dalam bertransaksi digital seperti dibeberkan ITSEC Asia:

1. Jaga kerahasiaan data

Data-data rahasia yang tidak boleh dibagikan seperti PIN/password, kode OTP, authentication code, dan lainnya merupakan pintu masuk ke dalam informasi rahasia yang kita miliki. Sebaiknya jangan mengetik password atau kode rahasia dalam bentuk lainnya di muka umum. Pastikan tidak ada orang lain yang mengamati pada saat kita melakukan hal tersebut.

2. Aktifkan Two Factor Authentication dan notifikasi transaksi

Aktifkan opsi Two Factor Authentication untuk memberi pengamanan ganda terhadap transaksi digital. Two Factor Authentication dapat memberi lapisan ekstra pengamanan terhadap transaksi digital, melalui pengiriman kode verifikasi atau kode OTP (one time password) ke nomor telepon sebelum transaksi terjadi. Selain itu juga aktifkan notifikasi transaksi, dan segera telepon pihak bank jika ada transaksi yang tidak dikenal.

Baca juga: Rp262,95 Triliun KUR Tersalurkan ke 6.962.882 UMKM

3. Gunakan alamat email khusus dan hati-hati membuka pesan masuk

Akan lebih baik dan aman jika kita memiliki email yang dikhususkan untuk keperluan-keperluan tertentu. Sebagai contoh jika untuk kebutuhan transaksi e-commerce, baiknya email yang digunakan berbeda dengan email data pribadi bank dan kantor, sehingga lebih mudah mengidentifikasi jika ada email yang mencurigakan. Anda jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan dalam pesan email, ini untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data login.

4. Selalu menjawab kepada pihak yang resmi

Merespons nomor yang tidak dikenal bisa jadi awal mula Anda terkena serangan siber. Banyak orang yang masih mudah tertipu akan penawaran ataupun modus-modus lainnya yang didapat baik dari SMS, email, ataupun percakapan langsung melalui telepon. Anda harus lebih kritis dalam menilai apakah informasi yang didapat tersebut sumbernya dari lembaga/pihak yang resmi atau tidak. Jangan mudah menjawab atau memberikan informasi kepada pihak yang tidak dikenal/bukan dari lembaga resmi.

5. Triple check siapa rekan transaksi Anda

Sebelum membeli atau mentransfer sesuatu, usahakan agar kita sudah merasa yakin. Seperti contoh, penipuan yang memanfaatkan akun korban yang di-hacked. Banyak kasus dimana si penipu meminta transfer kepada kerabat/teman baiknya. Jika Anda mengalami hal tersebut, cek kembali ke orang-orang di sekitarnya apakah benar teman/rekan kita yang meminta transfer atau orang lain. Begitu halnya dengan transaksi di e-commerce, usahakan membeli dari e-commerce yang terpercaya dan juga cek review terlebih dahulu sebelum membeli barang.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Melejit, BKPN Minta Pemerintah Beri Insentif

6. Selalu ganti password/PIN secara berkala

Untuk mencegah kode akses Anda mudah diketahui oleh orang lain, usahakan mengganti kode akses kita dalam jangka waktu tertentu. Hal ini guna mencegah agar pihak lain bisa mengakses informasi yang kita miliki. Buat kode akses yang terdiri dari kombinasi huruf capital, angka, dan simbol agar kode akses kita tidak mudah ditebak.

7. Jika menggunakan kartu kredit, gunakan limit yang rendah

Kartu kredit merupakan salah satu layanan perbankan yang rawan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk meminimalisir resiko yang mungkin Anda dapat, gunakan kartu kredit dengan limit rendah agar jika kemungkinan terburuknya Anda terkena serangan siber, kerugian yang didapat tidak terlalu besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya