SOLOPOS.COM - Wardoyo Wijaya (kiri) dan Purwadi menunjukkan dokumen tanda terima seusai mendaftar di Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (28/7/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pilkada Sukoharjo, tingginya angka kemiskinan menjadi PR bagi bupati dan wakil bupati terpilih, Wardoyo-Purwadi.

Solopos.com, SUKOHARJO–Setumpuk pekerjaan rumah (PR) telah menanti calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup), Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi), yang bakal memimpin Sukoharjo lima tahun ke depan. Salah satu PR besar yang diamanahkan masyarakat adalah pengentasan kemiskinan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wardi yang diusung PDIP tinggal selangkah lagi menduduki kursi bupati dan wakil bupati setelah dalam rekapitulasi perolehan suara tingkat kabupaten di Kantor KPU Sukoharjo, Rabu (16/12/2015), dinyatakan unggul.

Wardi memperoleh 355.612 suara dari total suara sah sebanyak 417.404. Capaian itu jauh di atas perolehan suara rival mereka, yakni Nurdin-Anis Mudhakir (Nurani), yang diusung PAN, PKB, dan Partai Demokrat. Nurani meraup 61.792 suara.

Penjabat (Pj) Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, saat ditemui Solopos.com, Kamis (17/12/2015), menyampaikan angka kemiskinan di Kabupaten Jamu selalu bisa ditekan setiap tahun selama kepemimpinan Wardoyo sebelumnya.

Dia mencatat tingkat kemiskinan di Sukoharjo pada tahun ini berhenti di angka 8,37 persen. Agus berharap Wardoyo dan Purwadi yang akan memimpin Sukoharjo lima tahun ke depan bisa menekan angka kemiskinan tersebut.

Dia meyakini Wardoyo bisa melakukannya lantaran sudah memiliki pengalaman melaksanakan program pengentasan kemiskinan.

“Harapannya ya lima tahun ke depan kemiskinan bisa berkurang lah,” kata Agus.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sukoharjo menjadi satu-satunya daerah di Soloraya yang masuk zona hijau atau memiliki tingkat kemiskinan terendah. Data itu berdasar pemetaan yang dilakukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Jawa Tengah.

Data yang diperoleh Espos, angka kemiskinan di Sukoharjo sejak 2012 menurun. Pada tahun itu kemiskinan tercatat di angka 10,16 persen. Sedangkan pada 2013 tercatat 9,87 persen.

Agus melanjutkan pembangunan infrastruktur di Sukoharjo sudah baik. Hanya, dia tidak menyebut apa saja capaian itu.

Tokoh masyarakat dari Grogol, Agus Tri Raharjo, mengatakan ada PR lain yang harus dikerjakan Wardi setelah resmi menjadi bupati dan wakil bupati. PR itu adalah memajukan kawasan selatan, seperti Weru, Tawangsari, dan Bulu, yang selama ini terkesan dianaktirikan Pemkab. Dia meyakini Pemkab mampu membuat kawasan selatan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti di Nguter yang kini menjadi kawasan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya