SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Suara alat musik dari kendang dan gamelan yang biasa mengiringi Tari Reog Ponorogo terdengar di sepanjang jalan menuju Taman Balekambang, Jumat (22/10). Sajian tersebut mengiringi kedatangan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud), Purnomo Subagyo dan dua orang finalis putri Solo.

Prosesi tersebut terjadi saat pembukaan Pasar Seni dan Budaya dalam rangka ulang tahun ke-89 Taman Balekambang. Di depan pintu gerbang telah disiapkan dua boneka perempuan seperti ondel-ondel yang terbuat dari rotan dan jerami kering. Selendang dan konde menjadi pelengkap hiasan pada boneka itu. Di kedua tangan boneka ada rangkaian bunga melati yang akan menjadi simbol pembukaan Pasar Seni dan Budaya di Taman Balekambang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah acara resmi dibuka, Tari Reog Ponorogo berjalan menuju lapangan berumput bagian tengah Taman Balekambang yang digunakan sebagai panggung utama. Pertunjukan pun dimulai di tempat itu.
Puluhan penari Reog yang berasal dari Purwodiningratan, Jebres Solo mengadakan beberapa atraksi yang mampu menarik perhatian pengunjung Taman Balekambang. Mereka beratraksi dengan permainan menyemburkan api hingga membuat formasi bertingkat seperti piramida.

Dalam Pasar Seni dan Budaya yang diadakan di Taman Balekambang tak hanya pertunjukan kebudayaan yang diunggulkan. Ada peragaan membatik serta pameran hasil kerajinan yang berada di halaman Gedung Ketoprak.
Peragaan membatik dari pelajar SMPN 17 Solo.

Pameran lukisan dari Komunitas Perupa Saliro dari Sanggar Lir-ilir Solo. Selain itu ada pameran tatah sungging atau kerajinan membuat wayang kulit dari Sanggar Wayang Gogon dari Jebres Solo.

Ada juga permainan anak-anak, seperti kolam bola, balon plastik yang berbentuk seperti rumah serta kereta listrik untuk anak-anak. Dari sekitar 50 stan di acara tersebut, ada sebuah stan yang berbeda.

Di sebelah taman kodok di dekat Kolam Partinah, ada sebuah stan yang memamerkan berbagai macam jenis reptil mulai dari ular, biawak, iguana, kura-kura dan lain-lain. Stan tersebut dari komunitas reptil di Solo.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya saat jumpa wartawan, Kamis (21/10) oleh Kepala Disbudpar Kota Solo, Purnomo Subagyo. Pasar Seni dan Budaya diharapkan mampu mempertemukan penjual dan pembeli yang ingin bertransaksi tentang hal yang berbau seni dan kerajinan di Solo. “Serta memberikan sarana edukasi bagi masyarakat Solo,” jelasnya.

m91

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya