SOLOPOS.COM - Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Solo di Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Rabu (22/7/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Sedikitnya 63 sapi kurban sudah terdaftar untuk disembelih di Rumah Potong Hewan atau RPH Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Solo hingga Rabu (22/7/2020).

RPH akan memasang photo booth untuk dokumentasi namun melarang mendokumentasikan proses pemotongan hewan kurban pada Iduladha tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala UPT RPH Dispertan KPP Kota Solo, Sumarno, menjelaskan pemotongan hewan kurban dilaksanakan pada Jumat (31/7/2020) sampai Senin (3/8/2020).

Seusai Menikah, Agus-Novi Akan Tinggalkan Gudang Angker di Bekas Pabrik Es Jajar Solo

Kapasitas pemotongan sapi kurban di RPH Solo sekitar 50 ekor pada Jumat dan sekitar 60 ekor pada hari berikutnya.

“Kami menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi kerumunan. Dulu orang bebas melihat proses pemotongan hewan. Kami batasi pemohon dari organisasi masjid atau pribadi maksimal dua orang yang mengawasi pemotongan hewan,” katanya kepada Solopos.com, Rabu.

Sumarno menjelaskan RPH menyediakan enam tim yang terdiri dari tiga orang petugas pada masing-masing tim untuk penanganan dan penyembelihan hewan kurban.

Tak Hanya Nakes, Staf Administrasi RSUD dr Moewardi Solo Juga Ikut Tertular Covid-19

Layanan RPH Solo gratis tapi ada biaya sekitar Rp600.000 per ekor sapi kurban yang dibayarkan pemohon kepada petugas pemotongan.

Pencacahan Daging

“Kami membelah daging sapi menjadi empat sampai enam bagian. Tidak ada tempat pencacahan daging. Pendaftar wajib membawa beronjong atau gerobak untuk mengangkut daging,” ungkapnya.

Menurut Sumarno, warga mengambil gambar bersama hewan kurban sebelum pemotongan di kandang penampungan. Untuk kali pertama RPH akan memasang photo booth supaya warga dan sapi kurban aman.

12.000 Warga Sukoharjo Terciduk Tak Pakai Masker, Ada Sanksi?

“Photo booth akan kami pasang di depan kandang penampungan. Dulu warga yang menyaksikan pemotongan berfoto di dalam kandang untuk kenang-kenangan. Kandang dipenuhi sapi. Enggak semua sapi manut, jadi berbahaya,” paparnya.

Medik Veteriner UPT RPH Dispertan KPP Kota Solo, Ardiet Firmansyah, mengatakan sapi kurban harus sampai kandang penampungan satu hari sebelum pemotongan untuk menjamin kesejahteraan hewan. Sapi beristirahat dalam kandang penampungan dan minum saja.

“Diistirahatkan dan dipuasakan supaya darah sapi keluar banyak, sapi tidak stres, dan daging tidak menjadi alot. Penanganan daging sesuai SOP. Semua digantung tidak boleh menyentuh tanah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya