Solopos.com, SOLO — Sebanyak 600an kios darurat Pasar Legi Solo tahap kedua mulai dibangun Kamis (3/10/2019). Pasar darurat tersebut untuk memfasilitasi ratusan pedagang Pasar Legi Solo yang belum mendapatkan tempat di kios darurat tahap pertama.
Pembangunan pasar darurat Pasar Legi Solo tahap kedua berlokasi di beberapa titik di sekitaran Taman Monumen Banjarsari. Kios darurat dibangun menggunakan bahan kayu dan tripleks oleh beberapa pekerja. Alat berat dikerahkan untuk menata lahan di lokasi pasar darurat.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Koordinator Proyek Kios Darurat Pasar Legi Solo, Sumadi, mengatakan pasar darurat terbagi menjadi tujuh titik. Setiap titik rata-rata diisi sebanyak 50an kios darurat yang akan digunakan oleh para pedagang Pasar Legi Solo terdampak kebakaran beberapa waktu lalu. Luas kios menurutnya terdapat dua jenis yaitu 1,5 meter x 3 meter untuk pedagang los dan 2 meter x 3 meter untuk pemilik kios.
“Jumlahnya tergantung luas area yang tersedia. Ada yang 39 ada yang sampai 50 kios. Jumlah total ada 600 kios lebih saya lupa detailnya berapa pastinya. Luasannya kios juga berbeda tergantung pemiliknya. Kalau yang pemilik kios lebih luas dibandingkan yang pedagang di los,” ucap dia ketika ditemui
Terkait pengerjaan, Sumadi mengatakan deadline yang dipatok saat lelang harus diselesaikan selama 75 hari. Nantinya setelah kios selesai, Pemkot Solo segera menempatkan para pedagang ke pasar darurat tersebut.
“Memang ada deadline-nya dan kami harus berkejaran dengan waktu. Soalnya hanya butuh 75 hari saja untuk pengerjaan dan siap digunakan,” imbuh dia.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, mengatakan proses pembangunan ditargetkan bisa selesai pada pertengahan Desember 2019.
“Kios darurat ini tahap kedua. Ini untuk pedagang yang saat ini masih berjualan di hanggar dan beberapa tempat lain. Harapan kami Desember sudah bisa digunakan agar lebih mudah untuk menata dan mendata,” ucap dia.