SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, melantik puluhan tokoh masyarakat sebagai pengurus forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) di Pendapa Satya Praja, Sukoharjo, Rabu (8/12/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 60 tokoh masyarakat dari 12 kecamatan di Sukoharjo dilibatkan dalam upaya antisipasi bencana baik alam maupun sosial. Mereka dikukuhkan sebagai pengurus forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) Sukoharjo di Pendapa Satya Praja, Rabu (8/12/2021).

Pembentukan pengurus FKDM bertujuan mengantisipasi terjadinya bencana alam, nonalam, dan sosial. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan pembentukan FKDM merupakan langkah untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana di tingkat kecamatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: 8 Batang Kayu Sonokeling Rp650 Juta Dicuri dari Hutan Bulu Sukoharjo

Ia berharap dengan adanya FKDM dapat memberikan manfaat yang besar dalam hal menjaga kondusivitas wilayah. Sehingga kerukunan antarmasyarakat, kebersamaan, toleransi, serta kegotongroyongan dapat dapat terjaga.

“Kebersamaan dan kegotongroyongan merupakan modal utama dalam membangun Sukoharjo yang memiliki visi mewujudkan masyarakat yang lebih makmur. Terlebih saat ini pandemi belum berakhir, saya harap program FKDM ini bisa dimulai dalam membantu pemerintah berupaya dalam penanggulangan Covid-19,” ucapnya kepada wartawan.

Baca Juga: Jadi Tempat Ngumpul PGOT, Rumah di Gembongan Kartasura Disegel

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Sukoharjo, Gunawan Wibisono, mengatakan pembentukan FKDM tingkat kecamatan menindaklanjuti amanat undang-undang Permendagri terkait kewaspadaan dini dan antisipasi bencana.

Menurutnya, lima orang di masing-masing kecamatan dipilih sebagai pengurus dan dikukuhkan pada Rabu. Nantinya, pengurus diminta bisa membantu pemerintah dalam hal komunikasi terkait kondisi di masing-masing wilayah.

Baca Juga: 23 Adegan Rekonstruksi Ungkap Proses Pembuangan Bayi Nguter Sukoharjo

“Tugasnya menjaga agar situasi dan kondisi bisa terjaga sebaik-baiknya termasuk antisipasi dan penanggulangan ancaman dan gangguan sosial. FKDM ini lebih ke menjaga komunikasi dari masyarakat ke pemerintah dan sebaliknya itu terjaga baik. Lebih ke peningkatan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.

Seperti diketahui, banyak wilayah di Sukoharjo yang menjadi daerah rawan bencana. Misalnya rawan banjir di daerah aliran Sungai Bengawan Solo seperti Grogol, Mojolaban, dan sekitarnya. Kemudian bencana tanah longsor misalnya di wilayah selatan seperti Bulu. Perlu kewaspadaan dan deteksi dini agar dampak bencana itu dapat diminimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya