SOLOPOS.COM - Puluhan mobil berjejer mengikuti Bhayangkara Autoshow yang diselenggarakan Polres Wonogiri di Omah Rayap, Selogiri, Wonogiri, Sabtu (3/1/2022). Peserta datang dari berbagai wilayah seperi Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barar, dan Jawa Tengah. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 60 mobil modifikasi dipamerkan pada ajang Bhayangkara Autoshow di Omah Rayap, Selogiri, Wonogiri, Sabtu (3/7/2022).

Salah satu peserta asal Solo, Andi Hartono, mengaku telah mengeluarkan biaya lebih kurang Rp125 juta untuk memodifikasi mobil Accord Maestro keluaran 1992 miliknya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Proses ‘membangun’ mobil pun tidak dalam waktu singkat. Ia memoles mobil kesayangannya itu sejak 2013 lalu.

“Kebetulan memang hobi [memodifikasi mobil]. Mulanya mobil ini tidak digunakan untuk kontes modifikasi mobil, melainkan untuk balap lintasan lurus. Pada 2015 saya berhenti balapan. Kemudian saya menyempurnakan mobil ini sampai jadi seperti sekarang ini,” kata Andi saat ditemui di Omah Rayap, Sabtu.

Dalam memodifikasi mobil, lanjut Andi, dibutuhkan kesabaran ekstra. Sebab proses modifikasi tidak bisa secara instan.

Butuh waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Terlebih jika mobil yang dimodifikasi sudah berusia tua dan bagian mobil yang dimodifikasi cukup banyak.

Tidak jarang, biaya modifikasi jauh lebih mahal dibandingkan harga mobil itu sendiri.

“Ada beberapa bagian yang saya ganti, seperti mesin, kaki-kaki, ban dan velg. Suspensi juga saya ganti biar tidak limbung. Untuk bodi mobil saya cat ulang,” ujar dia.

Meski menghabiskan biaya yang tidak sedikit, mobil tersebut jarang digunakan di jalan raya.

Andi menggunakan mobil itu hanya sebagai alat berkarya dan menuangkan hobi.

Pada ajang Bhayangkara Autoshow, ia menargetkan bisa menjuarai beberapa kategori yang dilombakan.

“Harapannya bisa unggul pada sektor mesin. Selain itu, semoga pada kategori painting juga bisa nyantol,” imbuhnya.

Peserta asal Wonogiri, Epan Jepun, mengungkapkan hal serupa.

Ia telah menghabiskan uang hingga ratusan juta untuk memodifikasi mobil Honda Civic keluaran 1990. Bagi Epan, modifikasi mobil hanya sekadar hobi. Oleh karena itu, dia tidak menargetkan juara pada ajang tersebut.

“Ikut ajang ini untuk seru-seruan saja. Sekalian mau memperkenalkan bahwa ada klub mobil Civic Wonogiri. Selain itu, sebagai ajang silaturahmi juga dengan teman-teman yang sama-sama hobi [modifikasi] mobil,” ucap dia.

Sementara itu, ketua pelaksana Bhayangkara Autoshow, Ipda Lilik Suyono, menuturkan acara tersebut diselenggarakan Polres Wonogiri dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-76.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Minggu (3-4/1/7/2022).

Ajang ini sekaligus sarana sosialisasi dan edukasi Polres Wonogiri tentang kepolisian. Karenanya, Polres Wonogiri menampilkan beberapa pertunjukan, seperti pameran alutsista, simulasi pembebasan sandera, dan freestyle motor.

Sebanyak 60 peserta yang telah mendaftar merupakan dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Biaya pendaftaran senilai Rp300.000/mobil. Masyarakat umum yang hendak menonton acara ini pun diperbolehkan dengan tiket masuk senilai Rp20.000/lembar.

“Ada 70 regulasi dalam kontes ini. Akan ada king of show yang mendapatkan piala dan uang senilai Rp4 juta. Peserta yang mendapatkan king of show harus memenuhi lima sektor. Yaitu kaki-kaki seperti velg, ban dan rem, eksterior seperti cat dan bentuk mobil, interior meliputi jok, dashboard dan variasiya, mesin, dan terakhir audio musik,” jelas Lilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya