SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa saat dilantik sebagai Wali Kota dan Wawali Solo di Gedung DPRD Solo, Jumat (26/2/2021). (Istimewa-dok. Tim Gibran)

Solopos.com, SOLO — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo memberikan empat catatan penilaian terkait kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Wawali Teguh Prakosa yang sudah memasuki enam bulan pertama.

Ketua DPD PKS Solo, Daryono, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (26/8/2021), mengatakan empat catatan tersebut berdasarkan kajian bersama Fraksi PKS DPRD Solo. “Ada apresiasi dan saran,” ujarnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Catatan pertama berupa apresiasi PKS atas capaian program vaksinasi Covid-19 tertinggi nasional. PKS menilai Pemkot Solo terbilang berhasil dalam program vaksinasi dibandingkan daerah lainnya.

Baca Juga: Yatim Piatu Gegara Corona, Anak-Anak di Solo Dibiayai Sampai Kuliah

Ekspedisi Mudik 2024

Catatan berikutnya terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Solo. Gibran dinilai kurang siap dalam penyusunan RPJMD lantaran baru selesai enam bulan setelah dilantik Februari 2021.

“Dari RPJMD yang telah dibahas di DPRD belum menunjukkan keseluruhan janji kampanye selama pencalonan Wali Kota. Misalnya belum terlihat program pembangunan yang riil dalam ekonomi dan industri kreatif,” ujar Daryono.

Padahal menurutnya dua bidang itu sempat dijanjikan pembenahannya ketika masa kampanye Pilkada Solo 2020. PKS menilai RPJMD yang diajukan eksekutif masih normatif, dan tidak beda dengan Wali Kota sebelumnya. “Belum ada program genuine dari Mas Wali Kota yang menjadi prioritas dan gebrakan,” sambung Daryono.

Baca Juga: 2 Hari Open Donasi untuk Satwa, Bonbin Jurug Solo Kumpulkan Rp13 Juta

Lebih jauh menurutnya visi misi maupun RPJMD Gibran belum terkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat umum. Ia membandingkan pemerintahan sebelumnya yang menggunakan bahasa sederhana dan membumi.

Slogan

Daryono mencontohkan pada periode Jokowi-FX Hadi Rudyatmo yang memakai slogan Solo Berseri Tanpa Korupsi. Begitu juga para periode FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo yang mempunyai program 3 WMP yaitu waras, wasis, wareg, mapan dan papan. “Kami menunggu program dan gebrakan mewujudkan semua janji kampanye,” katanya.

Pernyataan senada disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro. Asih memberikan catatan tentang gaya kepemimpinan Gibran yang dinilai kurang sesuai karakter dan budaya wong Solo.

Baca Juga: Layani Nahdlatul Ulama Serahkan Bantuan Ventilator Karya Anak Bangsa untuk Solo

“Kami menilai gaya komunikasi Mas Wali Kota masih terlalu reaksioner dan intimidatif. Contohnya dalam kasus Lurah Gajahan dan parkir mobil dinas di sekolah beberapa waktu terakhir. Ini menimbulkan polemik,” urainya.

Asih berharap Gibran bisa mengubah gaya kepemimpinannya menjadi lebih njawani, egaliter, dan sesuai dengan slogan kampanyenya. PKS mencatat Gibran berslogan menjadikan Solo sebagai Kota Modern dan tetap berbudaya.

“Catatan keempat kami tentang belum adanya perhatian serius mengenai masalah pendidikan di masa pandemi Covid-19. PKS merekomendasikan Wali Kota segera memberikan solusi untuk masalah pendidikan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya