SOLOPOS.COM - Kondisi warung Soto di pinggir Jl. Bypass Klaten, tepatnya di Jamalan, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, yang dibobol maling, Rabu (2/6/2021) pukul 05.00 WIB. Akibat kejadian itu, pemilik warung menderita kerugian Rp2 juta. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sulastri, 71, bakul soto di warung sederhana di Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah mengaku sudah berulang kali menjadi korban pencurian. Hingga saat ini, Sulastri sudah enam kali menjadi korban pencurian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Sulastri merupakan wanita kelahiran Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Sejak 11 tahun terakhir, Sulastri mengais rezeki sebagai bakul soto di pinggir Jl. Bypass Klaten, tepatnya di Jamalan, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah. Sehari-harinya, Sulastri juga tidur di warung sotonya tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Niat hati, Sulastri mencari lokasi berjualan soto di pinggir Jl. Bypass agar warungnya ramai dikunjungi pembeli. Tanpa disadari, ternyata warung sotonya tersebut juga sering menjadi sasaran pencuri.

Baca juga: Warung Soto di Tonggalan Klaten Kemalingan, Beras hingga Tabung Gas Digondol

Ekspedisi Mudik 2024

Sulastri yang memperoleh omzet tak pasti setiap harinya mengaku sudah sering kemalingan sejak empat tahun terakhir. Sepanjang waktu tersebut, Sulastri sudah enam kali menjadi korban pencurian.

"Kerugian material yang saya alami berbeda-beda [setiap kejadian pencurian]," kata Sulastri, saat ditemui Solopos.com, di warunngnya di Jl. Bypass Klaten, Rabu (2/6/2021).

Sulastri menyebutkan enam kali pencurian itu berlangsung dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Berturut-turut, aksi pencurian itu mengakibatkan Sulastri mengalami sejumlah kerugian material.

Baca juga: Daftar 18 Pantai Perawan di Wonogiri, Yok Gasss..

Aksi pencurian pertama, yakni munculnya seorang laki-laki yang berpura-pura membeli nasi soto dan es teh. Saat dibikinkan soto, ternyata laki-laki tak dikenal itu mengambil uang senilai Rp900.000 milik Sulastri.

Berikutnya, Sulastri pernah kehilangan uang Rp700.000 (kejadian kedua), Rp600.000 (kejadian ketiga), Rp600.000 (kejadian keempat), Rp250.000 (kejadian kelima), sejumlah uang yang ditaruh di blek warna hitam, terakhir korban pencurian dengan kerugian di atas Rp2 juta, Rabu (2/6/2021) pagi.

"Saya itu enggak pernah lapor polisi. Kalau ada yang dicuri, ya sudah diikhlaskan saja. Diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum pencurian hari ini, saya sempat dihipnotis orang. Waktu itu, saya tak hafal secara detail kerugian yang saya alami," katanya.

Baca juga: Pembonceng Bugil Viral Di Klaten Tertangkap, Polisi Periksa 6 Orang

Ditinggal ke Pasar

Sulastri mengatakan kali terakhir menjadi korban pencurian, Rabu (2/6/2021) pukul 05.00 WIB. Saat tersebut, Sulastri, 71, pergi meninggalkan warung untuk membeli tempe, kubis, dan seledri di Pasar Candi di Klaten. Pasar tersebut berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari warung soto milik Sulastri.

Setelah selesai membeli tempe, Sulastri, kembali ke warung sotonya. Tiba di depan warungnya, Sulastri kager melihat gembok pintu warung dalam kondisi rusak. Begitu dicek ke bagian dalam, ternyata sejumlah barang dan uang raib diembat pencuri.

Beberapa barang yang hilang itu, meliputi tiga tabung gas melon, beras seperempat kilogram, sejumlah bungkus rokok, dan uang senilai Rp700.000.

Baca juga: Tegas! Gibran Ancam Tutup Warung Ngepruk di Solo

"Saya perjalanan ke pasar lalu pulang ke warung membutuhkan waktu 15 menit. Mungkin pencurinya itu sudah tahu kalau saya sedang ke pasar. Meski semuanya dicuri, saya tetap berjualan soto. Tadi, saya pinjam tabung gas melon milik tetangga terlebih dahulu," katanya.

Salah seorang pembeli soto bikinan Sulastri, yakni Yuli, 41, mengatakan masakan Bu Sulastri dikenal sangat enak. Tak heran, dirinya selalu makan siang di warung soto Sulastri setiap harinya.

"Saya sudah langganan di sini sejak lima tahun terakhir. Soto bikinan Bu Lastri memang enak. Saya pun ikut kasihan saat mendengat warung Bu Lastri dibobol maling hari ini. Pencurinya itu kebangetan. Masak, semuanya diambil, seperti uang, beras, gas melon, dan rokok," kata Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya