SOLOPOS.COM - Jajang C. Noer beberkan sejumlah fakta film G30S/PKI. (Antara)

Solopos.com, SOLO-Ada sejumlah fakta menarik di balik proses produksi film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (yang sering hanya disingkat menjadi Pengkhianatan G30S/PKI) karya Arifin C. Noer. Film yang berdurasi 4 jam dan 30 menit ini pernah jadi tontonan wajib setiap 30 September di masa Orde Baru.

Fakta pertama dari film Pengkhianatan G30S/PKI adalah sempat berganti judul. Mengutip laman unkris.ac.id, awalnya sinema berlatar kisah sejarah ini hendak diberi judul Sejarah Orde Baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Istri mendiang Arifin C. Noer, Jajang C. Noer, yang kala itu menjabat pencatat adegan selama syuting film Pengkhianatan G30S/PKI, mengungkapkan sejumlah fakta lainnya Berikut ini ulasannya seperti dikutip dari Liputan6.com, Rabu (29/9/2021):

1. Lama Syuting

Ketika megaproyek film Pengkhianatan G30S/PKI digagas, ada dua sineas yang jadi kandidat kuat yakni Teguh Karya dan Arifin C. Noer. Nama yang disebut terakhir akhirnya terpilih.

Baca Juga: 4 Tanda Anda Tidak Bahagia Dilihat dari Sisi Psikologis

“Memang dua kandidat dan Arifin yang terpilih. Saya kurang paham pertimbangannya apa saja mengingat keduanya sineas besar. Syuting film ini selama 1,5 tahun. Lama sekali, persiapannya sekitar dua bulan,” Jajang mengenang.

2. Adegan Basuh Muka Dengan Darah

Salah satu adegan yang paling bikin merinding saat D. I. Panjaitan diculik dan tak pernah kembali. Yang tersisa dari penculikan keji ini ceceran darah di lantai rumah. Sang putri berteriak histeris lalu membasuh wajahnya dengan darah di lantai.

“Ayahnya berdoa [kalau tidak salah] lalu dihajar dengan popor. Dibawa dari rumah lalu darahnya tercecer di lantai. Lalu ia membasuh mukanya dengan itu [darah] karena tak sempat bertemu ayahnya untuk kali terakhir,” Jajang mengulas.

3. Musik Yang Mencekam

Film Pengkhianatan G30S/PKI disebut memiliki aura gloomy yang kuat dan menyisakan kesan mendalam di benak penonton. Selain cerita yang dekat dengan masyarakat Indonesia, Jajang C. Noer menyebut musik punya peran penting.

Baca Juga: Wah Seram! Boneka Raksasa di Squid Game Benaran Ada di Dunia Nyata

“Suasana syuting tidak mencekam. Yang bikin film ini terasa mencekam salah satunya tata musik oleh Embie C. Noer, yang menghanyutkan emosi penonton,” beber Jajang C. Noer saat diwawancara via telepon, Selasa (29/9/2020).

4. Syuting Penculikan Malam Jumat

Fakta berikutnya dari film Pengkhianatan G30S/PKI adalah syuting adegan penculikan para jenderal berlangsung tiap malam Jumat. Konon, ini sama dengan kejadian sebenarnya. Jajang C. Noer membenarkan ini. “Betul, itu kebetulan sekali. Tanpa disengaja,” ujar bintang film Athirah dan Berbagi Suami ini.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film dan Serial yang Mirip Squid Game

“Menurut skedul syuting [adegan penculikan] jatuh pada malam Jumat. Kami syuting dari siang tapi adegan itu diambilnya pas Kamis malam. Kami menyadarinya setelah syuting penculikan di dua rumah Jenderal,” kenangnya.

5. Rp 800 Juta, Fantastis di Eranya

Meraih tujuh nominasi Piala Citra FFI 1984, film ini memenangi kategori Skenario Asli Terbaik untuk Arifin C. Noer. Rumor yang beredar, biaya produksi film ini fantastis di eranya. Pengkhianatan G30S/PKI diproduksi Perum Produksi Film Negara (PPFN) dengan dana Rp800 juta.

“Adegan direkam dengan pita seluloid. Kala itu, kan belum format digital seperti sekarang. Habis syuting masih ada proses panjang mencuci pita, upgrade warna, dan menata suara. Itu mahal karena dilakukan di Jepang,” kata Jajang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya