SOLOPOS.COM - Proses evakuasi pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Senin (1/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Dampak atau kerugian bencana pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Minggu (31/1/2021) mencapai miliaran rupiah. Lebih dari 500 rumah terdampak angin kencang tersebut serta satu orang meninggal dunia karena tertimpa pohon.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ada 540 rumah yang terdampak dalam bencana angin kencang di Nguntoronadi. Banyak pohon tumbang yang menimpa rumah warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ratusan rumah yang terdampak itu tersebar di enam desa, yakni Desa Gebang, Bumiharjo, Wonoharjo, Bulurejo, Kulurejo dan Kelurahan Kedungrejo. Adapun kerugian dari bencana itu ditaksir mencapai Rp1.342.500.000. Sementara itu, ada satu korban jiwa akibat tertimpa pohon.

Baca Juga: Sepakat Tak Ada Libur Panjang saat Imlek, Ganjar Juga Usul Ini

Camat Nguntoronadi, Endrijo Raharjo, mengatakan pendataan dampak angin kencang yang terjadi di Nguntoronadi Wonogiri selesai pada Selasa (2/2/2021). Kerusakan rumah bervariasi, ada yang rusak ringan, rusak berat hingga ada yang ambruk.

"Rumah yang ambruk itu karena tidak kuat menahan terjangan angin. Karena pada saat itu anginnya sangat kencang dan hujannya deras. Namun ada juga yang ambruk karena tertimpa pohon. Ada beberapa kendaraan yang rusak akibat tertimpa pohon," ujar dia saat dihubungi, Selasa.

Sejak Minggu hingga Selasa, Forkopimcam bersama sukarelawan, TNI/Polri, perangkat desa dan masyarakat membersihkan jalan dan membantu membangun rumah warga.

"Ini masih melakukan upaya pemulihan dengan gotong royong. Jika ada kebutuhan mendesak seperti genteng dan paku untuk memperbaiki rumah, biaya dari masyarakat sendiri. Namun pada Selasa sore ini terpaksa dihentikan karena sedang hujan deras," kata Endrijo.

Usulkan Bantuan

Endrijo mengatakan pihaknya telah mengusulkan bantuan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan melaporkannya ke Bupati Wonogiri.

"Warga yang rumahnya ambruk atau gentengnya belum terpasang saat ini mengungsi di rumah saudaranya. Jadi tidak sampai keluar daerah," kata Endrijo.

Baca Juga: Bangga, Ganjar Beri Penghargaan 5 Kabupaten/Kota Tercepat Gelar Vaksinasi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan saat ini upaya pemulihan dampak bencana di Nguntoronadi diserahkan kepada relawan desa dan juga masyarakat. Namun, pihaknya telah mengirimkan logistik untuk gotong royong warga.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas dan juga instansi lain yang berkaitan dengan dampak angin kencang di Nguntoronadi. Seperti halnya banjir di Paranggupito dan Pracimantoro," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya