SOLOPOS.COM - Penyintas Covid-19 mendonorkan plasma antibodi di Ruang Donor Plasma PMI Kota Solo, Jl Kolonel Sutarto No 58, Jebres, Solo, Senin (18/1/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- PMI Kota Solo membutuhkan banyak pendonor plasma antibodi untuk menyelamatkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini ada 51 pasien yang menunggu untuk mendapatkan plasma tersebut.

Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen menjadi asa untuk mencukupi kebutuhan plasma bagi pasien corona. Wakil Ketua Pengurus Organisasi PMI Kota Solo, Farid Sunarto, menjelaskan PMI Kota Solo telah menjaring 152 pendonor plasma.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari para pendonor itu, PMI Solo mendapatkan 284 kolf untuk 144 pasien. Namun, jumlah antrean permintaan atau kebutuhan plasma konvalesen dari pasien Covid-19 masih tinggi yaitu mencapai 51 orang hingga Senin (18/1/2021) sore.

2021, Masih Ada 13.830 Warga Sukoharjo Yang Belum Rekam Data E-KTP

“Sesuai imbauan Wakil Presiden yang mencanangkan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen. PMI akan berkoordinasi lagi dengan Dinas Kesehatan, Rumah sakit [RS], dan penyintas Covid-19 untuk gotong-royong mendorong kegiatan donor plasma,” katanya seusai mengikuti pencanangan secara virtual oleh PMI Pusat, Senin (18/1/2021).

Farid menjelaskan PMI Solo sudah berkoordinasi dengan Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo dan seluruh pihak terkait penanggulangan Covid-19. Dari Satgas, PMI Solo mendapatkan akses data penyintas Covid-19.

Namun, praktiknya tidak mudah mendapatkan konfidensial penyintas Covid-19. Karenanya, adanya Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen menjadikan komitmen bersama sehingga banyak nyawa yang selamat dengan plasma antibodi.

Duh, PMI Sukoharjo Kesulitan Mencari Pendonor Darah, Stok Menipis!

Tes Calon Pendonor

PMI berencana mengumpulkan penyintas Covid-19 dalam suatu wadah diskusi. Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Solo, Kunti Dewi Saraswati, menjelaskan sulit mendapatkan calon pendonor plasma yang sesuai kriteria untuk terapi tambahan bagi pasien Covid-19.

Perbandingannya hanya satu orang yang lolos kriteria dari empat calon pendonor yang bersedia. “Selama ini hampir seimbang antara yang sukarela mendonor dengan calon pendonor yang bawaan keluarga pasien,” katanya.

Kunti mengatakan calon pendonor harus menjalani sejumlah tes, antara lain titerisasi antobodi untuk menguji kandungan plasma. Proses ini membutuhkan biaya Rp150.000 per tes yang ditanggung PMI Kota Solo.

Sempat Tutup Karena Nakes Positif Corona, 2 Puskesmas Karanganyar Ini Kembali Buka

Kecuali bagi calon pendonor yang dibawa keluarga pasien yang membutuhkan tapi tidak lolos uji. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengatakan PMI mendapatkan 200 permintaan plasma per hari tapi baru bisa memenuhi 40 per hari.

Jumlah pendonor bisa ditingkatkan menjadi lima kali lipat per hari karena dukungan data jumlah penyintas Covid-19. “Plasma konvalesen dapat mengurangi tingkat kematian. Kami memiliki 60 alat apheresis untuk pengambilan plasma sebelum didonorkan. Total ada 31 UDD PMI dari 235 UDD PMI seluruh Indonesia yang memiliki alat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya