SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moskow – Pemerintah Rusia mulai membatasi penjualan minuman keras di beberapa wilayah sejak bulan September ini. Alasannnya, korban jiwa akibat minuman beralkohol tersebut sudah cukup tinggi, yakni 500 ribu per tahun.

Dilansir AFP, Rabu (15/9), pembatasan penjualan mulai dari Vodka. Beberapa pejabat di Volgograd pada Senin lalu sudah melarang penjualan minuman yang mengandung alkohol lebih dari 15 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bentuk pembatasannya adalah minuman tersebut dilarang dijual pada pukul 08.00 hingga 09.00 pagi di lima distrik wilayah hingga ketentuan ini dicabut.

Sejak Agustus 2010, pejabat di Moskow juga sudah melarang penjualan spiritus atau jenis alkohol tingkat tinggi lainnya pada malam hari. Termasuk pada saat para pekerja akan memulai aktivitasnya.

Kecanduan alkohol tengah merenggut 500 ribu korban jiwa di Rusia tiap tahunnya. Ini masih rendang jika dibandingkan dengan negara berkembang seperti Bangladesh dan Honduras.

Namun berdasarkan data WHO, konsumsi alkohol di Rusia sudah sangat kritis. Pada tahun 2009 tercatat, usia peminum di negeri komunis tersebut terus menurun dari remaja berusia 16 tahun menjadi 13 tahun.

Ada sekitar 15,4 persen pada tahun 2008 bocah yang meminum alkohol atau setara dengan jumlah 10,85 juta anak.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya